Allah kan ada

Dalam kita melangkah, kekadang diuji dengan ujian yang terasa berat hingga kita terduduk dan menangis..

Peritnya terasa, tetapi ketahuilah dan renungkan kembali ke dalam diri kerana mungkin air mata yang hadir tika itu kerana Dia mahu kita menjahit semula sejadah iman yang kian terkoyak lantaran ada langkah-langkah yang tersasar daripada keikhlasan..

Alihkan mata ke laut..

Airnya cantik membiru dan penuh ketenangan..

Tetapi hanya Allah saja yang tahu rahsia di dalamnya..

Begitulah dengan kehidupan manusia..

Riang ketawa..

Tetapi hanya Allah yang tahu rahsia kehidupannya..

Jika kita rasa kecewa..

Pandanglah ke sungai..

Airnya tetap mengalir..

Biarpun berjuta batu menghalang..

Jika kita rasa sedih..

Pandanglah ke langit..

Kita akan sedar bahawa..

Allah sentiasa bersama kita..

Biar kepahitan itu pergi, agar kemanisan mengisi..

Biarkan kekecewaan berlalu, agar kegembiraan mewarnai..

Biarkan kegelisahan lenyap, agar kita kuat semangat..

Biarkan penderitaan itu menyapa, agar kekuatan kita jana semula..

Biarkan diri derita, agar ku tahu kepahitan derita ini,

agar ku sedar kesengsaraan ini, tak semua bahkan secebis daripada penderitaan Rasulullah..

Tuhan sesekali tidak menzalimi hamba-Nya..

Tapi, manusia sendirilah yang menzalimi diri mereka sendiri..

Jangan berasa terlalu sedih di atas sesuatu kesedihan yang melanda..

Kerana mungkin, Allah merindui rintihan suara hamba-Nya..

Bahagia itu anugerah..

Derita itu tarbiyah..


subhannallah..

(from internet)

Reading and more reading


My new life as a postgraduate just started. It has been about 2 weeks now. But it feels like forever now *sigh*
Everything is just not the same as undergraduate any more. My previous 3 years assignment can be taken care maybe just by reading my lecture notes and a bit of extra reading. But now, even the lecture note itself is not comprehendable. my bad maybe. Other than relax weekly schedule (1hour class lmost everyday other than Wednesday) and $20 printing allocation on every course enrolled, nothing seem to interest me yet. My reading material seems to bundle up now and the list given is continue rising. But at least I found my interest in that subject. And alhamdulillah I think I can handle that. With interest and patience you can endure almost anything right?

However, maybe it is still too early to make a conclussion of how this year would actually go. So come on and stand still cause the journey is still long. I wouldn't know what will happen untill I actually go through it. Dont jump into conclussion cause it will just make your life hard. Like my teacher always said, life is hard so why make it harder.

But patience is the key for every problem you have. Be patient, be calm, and you'll find the way out. Keep telling myself that He is there for you. and even Rasulallah once said to Abu Bakar - dalam gua sewaku peristiwa hijrah -, 'jangan sedih, Allah kan ada' ~so sweetkan~

Last night when I was reading my Quran after my maghrib prayer while asking Him to guide me in every decission I made because I know He knows best of who I am and what I am capable for. And miraclously He answered my prayer. He mentioned:- so be calm, and just relax. This is just a test and be patience cause He promise that disebaik semua ini ganjarannya. Just believe in that and you'll be fine Insya Allah
152. Therefore remember Me (by praying, glorifying, etc.). I will remember you, and be grateful to Me (for My countless Favours on you) and never be ungrateful to Me.
153.
O you who believe! Seek help in patience and As-Salat (the prayer). Truly! Allah is with As-Sabirin (the patient ones, etc.).
......
155. And certainly, We shall test you with something of fear, hunger, loss of wealth, lives and fruits, but give glad tidings to As-Sabirin (the patient ones, etc.).
156. Who, when afflicted with calamity, say: "Truly! To Allah we belong and truly, to Him we shall return."


so be calm, and just relax. This is just a test and be patience cause He promise that disebaik semua ini ganjarannya. Just believe in that and you'll be fine. Remember, with remembrance Allah, hati kan tenang, Insya Allah.

Kisah tawakal Nabi Musa

Tawakal akan tergapai dengan latihan.
Menyoroti kisah Nabi Musa a.s sendiri kita dapat pelajari pelbagai perkara.

Di masa kecil baginda belum mengerti makna tawakal yang sesungguhnya.
"Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu" (Thaha:69)
Ketika ia melihat tongkat berubah menjadi ular, apa ia lakukan?
"""larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh (kemudian Musa diseru), "Hai Musa datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut" (Al-Qashash:31)
Ini kejadian pertama kali.

Ke-2 kali, ketika ia mulai melatih tawakal ia menghadapi 30,000 penyihir yang menimbulkan rasa takut di hati Musa.
"Ahli2 sihir berkata, "hai Musa, kamukah yang akan melempar terlebih dahulu, ataukah kami yang melemparkan?" (Al-A'raf:115)
"Musa berkata, 'Silakan kamu sekalian yang melemparkan'. Maka tiba2 tali2 dan tongkat2 mereka, terbayang kepada Musa seakan2 ia merayap cepat, lantaran sihir mereka" (Thaha:66)

Kemudian lihat apa yang terjadi
"Maka Musa merasa takut dalm hatinya" (Thah:67)

Kali ini rasa takut menhinggap diri Musa as setelah ia melatih tawakal. maka ia hanya takut dan tidak sampai lari -seperti sebelumnya-.

Dan apabila kali ketiga, Nabi Musa sudah menjadi seorang Mutawakil
"dan berkatalah pengikut2 Musa, 'Sesungguhnya kita benar2 akan tersusul ..." (As-Syuara:61)
Firaun mengejar di belakang mereka. Dan ni ujian yang lebih berat berbanding sebelumnya. Tetapi nabi Musa dengan tenangnya berkata
"Musa menjawab, 'sekali2 tidak akan tersusul; sesungguhnya tuhanku bersertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku" (As-Syuara:62)

Jadi proses tawakal itu berhasil selepas peringkat demi peringkat. Jadi jangan risau jika kita gagal kali pertama, dan kali kedua pun gagal juga..kerana itulah realiti kehidupan. bukan segalanya akan digapai dengan mudah. Namun apa yang pasti, apabila tiba masanya insya Allah kita akan berjaya. asalkan kita berusaha.
Sesungguhnya tawakal itu urusan hati, dan tidak berkait dengan anggota badan. Anggota badan kita -kaki, tangan atau lisan - harus bekerja keras seolah tidak ada tawakal. Sedangkan hati kita tidak ambil kisah keberadaan anggota badan itu, sehingga tidak akan memikirkan hukum sebab akibat dan hanya terkait dengan Allah sahaja.
Apabila kita berjaya menanamkan tawakal di hati, tiada apa yang perlu kita runsingkan, kerana Allah pasti tidak akan menzalimi hambaNYA. Cuma DIA mahu menguji sejauh mana tahap keimanan kita.
Wallahua'lam