Showing posts with label syaitan. Show all posts
Showing posts with label syaitan. Show all posts

Cast Away while driving

Driving in New Zealand is not that hard. The road is fairly straight and the cars on the road is countable. Alhamdulillah everything went smoothly as planned. It is my first time driving for Jaulah (short road trip) and I am delighted to be chosen, Alhamdulillah. I know that I am not good as a presenter but at least this is where I can give out something. May Allah Bless us all ameen. We have 10 vans convoy from Auckland to Mt Ruapehu which take approximately 5 hours driving. The scenery is undeniably wonderful, Subhanallah. Only He can Create this beautiful world and every thing in between the earth and the sky are praising Him.
"ALL THAT IS in the heavens and all that is on earth extols God's limitless glory: for He alone is almighty, truly wise!"[As Saff 61:1]

But some us need to go back to Auckland early and 2 vans were involved which include the van I drove. So instead of becoming a driver, I became a co-pilot yesterday. Still it is a great experience as I have more opportunity to look around and at the same time ta'aruf (berkenalan) with the my friend who drove the van. Looking on the other side, I feel like being downgraded (turun pangkat) and I remembered one of the verse in Quran, about syaitan who was being rejected from the heaven. It was taken from Surah Al-A'raf,
"He said: What hindered thee that thou didst not fall prostrate when I bade thee? (Iblis) said: I am better than him. Thou createdst me of fire while him Thou didst create of mud. (12)

He said: Then go down hence! It is not for thee to show pride here, so go forth! Lo! thou art of those degraded. (13)
He said: Reprieve me till the day when they are raised (from the dead). (14)
He said: Lo! thou art of those reprieved. (15)

He said: Now, because Thou hast sent me astray, verily I shall lurk in ambush for them on Thy Right Path. (16)
Then I shall come upon them from before them and from behind them and from their right hands and from their left hands, and Thou wilt not find most of them beholden (unto Thee). (17)
He said: Go forth from hence, degraded, banished. As for such of them as follow thee, surely I will fill hell with all of you. (18)

Astaghfirullah Al-Azim. Allah has preserve this story in the Quran for us to think, reflect and learn from it. Iblis doesn't want to obey Allah's order to prostrate Adam; thinking that he is superior that Adam who was created from mud while he was made from fire which is far better that him who was made out of mus. Astaghfirullah Al-Azim. And because of his arrogance, he was dispel from where he initially live.
Therefore this type of behavior; feeling superior than others is never acceptable in heaven. Feeling strikes by lightening when I hear that. "Oh, that is the message of this story", do I have that attitude within me? within ourselves? Just keep the answer to yourselves and He knew it. Being cast away, Iblis promised that he will find his follower to be with him in hell. In verse 17, he promised that he will come from all direction persuading us to be disgrateful. Feeling bad about what we have. Maybe that is why we found ourselves complaining all the time. Nauzubillah.
Just imagine, one of your friend keep on following you, not by your side, but keep looking at you while talking. Initially he is on your side that he move to your right and later change to your back. Eeeee sounds like worst that a stalker, doesn't it? Nazubillah, May Allah keep us all on the Right path. Ameen.
Oh yes, another important message from these verses are the importance of du'a. Iblis is also one of Allah creation and we believe that they exist even we can't see it visually. And as a slave, everything we do, we ask the creator's permission. That is one of the Iblis's good point eventhough they are mean, cruel etc etc. And Allah granted his wish. Even Ia person is as cruel as him, Iblis pray to Allah and make a dua, what about us? Insya Allah, we are not at the same level as him, so ask His guidance and Insya Allah He will grant it.
"And when My servants question thee concerning Me, then surely I am nigh. I answer the prayer of the suppliant when he crieth unto Me. So let them hear My call and let them trust in Me, in order that they may be led aright. (186)

Dia, Kita dan Anjing

Teringat pengisian dalam salah satu liqo' kami beberapa minggu lepas. Allah berfirman
"Dan bacakanlah kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat"[Al-Araf:175]
Astaghfirullah Al-Azim. Mohon Allah melindungi kita semua dari termasuk golongan yang sesat. Jika pernah terlintas di hati kita unutk melakukan kebaikan, maka lakukanlah. Jika kita pernah melalui program yang mendekatkan diri kita kepada Pencipta kita, maka beristiqamahlah. Jika pernah berada di atas jalan dakwah ini, maka teruskanlah.
Godaan syaitan itu sesungguhnya makin kuat jika kita berada di atas jalan ini. Namun 'ayat-ayat Kami' disini jika dalam bahasa arab tidaklah terhad kepada Al-Quran semata-mata. Ia meliputi banyak segi termasuk bahan bacaan seperti artikel, majalah, tafsir dan blog. Jadi seorang muslim itu haruslah mempunyai ilmu pengetahuan yang luas; salah satu ciri individu muslim. Namun jika selepas dia mengetahuinya dia mengabaikannya maka Allah menyamakan darjatnya dengan seekor anjing.

"Dan sekiranya Kami menhendaki nescaya Kami tinggikan (darjatnya) dgn (ayat2) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya ia menjulurkan lidahnya. Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir"[Al-A'raf:176]

Astaghfirullah Al-Azim. Adakah kita ingin disama ratakan dengan seekor anjing? Yang perbuatannya sama saja jika orang berlaku baik mahupun bertindak kasar kepada mereka. Mereka masih menjelirkan lidahnya. Begitulah halnya dengan manusia yan Allah gambarkan di sini. Seseorang yang pernah menerima peringatan namun masih meneruskan jahiliyah dalam dirinya maka samalh halnya dia dan anjing itu. Masih bertindak bodoh dan tidak tahu apa. Saya terbayangkan seekor anjing sedang terjelir dengan mata yang seolah-olah tidak bersalah. Masih mengharapkan belas meskipun sedang dihalau. Sama halnya dengan manusia yang berlagak innocent meskipun telah diperingatkan. A'uzubillah.
Syaitan sentiasa ternanti-nanti peluang untuk menggoda manusia.

"Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur"[Al-A'raf:17]

Bayangkan kita semua berada dalam sebuah rumah tarbiyah, dan seboleh mungkin kita ingin terus berada di dalamnya, namun ada masanya kita terasa penat dengan aktiviti yang tidak henti-henti. Merasa lelah dengan tugas berat ini dan akhirnya kita ingin berehat sebentar. Lupakan sekejap penat ini dan kemudian kembali semula. Namun ingatlah, syaitan telah bersumpah untuk menggoda manusia dan apabila kita membuka sahaja pintu tarbiyah itu, berderu-deru syaitan yang akan menyerbu kita. Mengambil peluang dari segenap arah; depan belakang kanan dan kiri.
Dan jika kita tidak cukup kuat untuk menangkisnya, samalah kita seperti seekor anjing. Ya Allah tsabatkanlah hati-hati kami. Peliharalah kami di atas jalan Mu ini Ya Allah, ameen.

musuh dalam selimut kita

Dulu sering terpikir-pikir, kenapalah time solat ada jek menda-menda yang menggangu. Kalau ada barang yang hilang, time tulah akan teringat, kalau ada kerja sekolah yang tak dapat jawab, time tulah akan dapat ilham camne nak jawab soklan. Macam-macam dugaan lainlah yang datang. Untuk stay focus menghadap Al-Khalik menjadi tugasan yang amat payah. Benarlah kata orang, solat itu adalah amat berat melainkan bagi mereka yang khusyuk mengerjakannya. dan syaitan sentiasa mencari peluang untuk membuat kita lalai mengingati Yang Maha Esa, ALLAH.
"Seta telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golonan syaitan. Ketahuilah, bahawa golongan setan itulah golongan yg rugi"
[Al-Mujadilah:19]

Syaitan bekerja keras unutk memastikan kita bersama-sama mereka di neraka nanti. Jika pada asalnya mereka membisikkan bisikan halus agar kita melupakan sesuatu perkara. Tapi yang ajaibnya, mereka rela kita memiliki kembali perkara yang mereka usahakan untuk kita lupa asalkan kita lalai mengingati Allah dalam solat. Betapa mereka bijak mengatur strategi dalam menghasut manusia menarik mereka menuju jahiliyah yang hitam pekat. Benarlah kata Allah
"...Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu" dan hendaklah kamu menyembah-Ku; inilah jalan yang lurus. Sesungguhnya syaitan itu telah menyesatkan diantara kamu, sebahagian besar dari kamu, maka tidakkah kamu berfikir dan insaf?" [Yasin:20-22]
Ngeri bila saya cuba fikirkan dan jelmakan mereka dalam dunia fizikal. Salah satu sebab kenapa kita tidak dapat merasai bahawa mereka adalah musuh yang nyata kerna kita tidak dapat zahirkan mereka dalam dunia yang nyata ini. Alam ghaib ini jika kita tidak Allah hijabkan, pasti semua manusia akan jadi baik. Semua manusia akan takut nak buat dosa. Mesti ramai akan berpada-pada bila melakukan sesuatu. Namun Allah hijabkan semua tuh untuk menguju siapa diantara kita yang baik amalannya, yang elok imannya dan kefahaman terhadap agamanya.
Jadi apa yang perlu dibuat rasanya untuk merasakan bahawa mereka adalah musuh yang nyata? Emm saya pun agak pening mula-mula. Adakah perlu bayangkan macam buku Asuh yang baca time kecik-kecik dulu, syaitan pegang tongkat, ada tanduk, muka merah etc ect jika itu salah satu teknik utk buat kita menjauhi kemaksiatan tika itu, insya Allah itu blh dijadikan cara.
Namun lebih elok kiranya, kita tahu apa yan kita buat adalah perkara yang diredhai Allah kerana itu adalah tanda-tanda orang yang bertakwa. Sebagaimana maksud takwa yang diberi oleh Saidina Umar,
Tanya S.Umar "bagaimana kamu melalui jalan yang berduri?
jawap sahabat tersebut, "berhati-hati sebelum meletakkan kaki kedalm duri"
"Itulah Takwa"
Dan saidina Ali menjelaskan dengan lebih terperinci definisi takwa. Insya Allah kita akan kongsikan dalm post yg lain. Jadi, bila kita buat sesuatu sebab mengharapkan redha Allah semata-mata, secara automatik kita akan meninggalkan perkara yang Allah benci iatu perkara yang syaitan suka.Insya Allah. Jadi apabila kita berhati-hati, itu adalah kunci kepada ketakwaan yang akan meninggikan darjat kita di sisi Allah dan insya Allah kita akan Allah bantu dalam menjauhkan diri dari godaan syaitan, musuh yang nyata yang telah Allah beri penangguhan waktu sehingga Hari Akhir nanti.
Jadi jom kita sama-sama sediakan perisai melawan jahiliyah dan menajamkan pedang iman dan takwa kita agar kita terhindar dari seranan musuh yang datang dari segenap arah
Wallahua'lam

Salam Perantauan