Dia, Kita dan Anjing

Teringat pengisian dalam salah satu liqo' kami beberapa minggu lepas. Allah berfirman
"Dan bacakanlah kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat"[Al-Araf:175]
Astaghfirullah Al-Azim. Mohon Allah melindungi kita semua dari termasuk golongan yang sesat. Jika pernah terlintas di hati kita unutk melakukan kebaikan, maka lakukanlah. Jika kita pernah melalui program yang mendekatkan diri kita kepada Pencipta kita, maka beristiqamahlah. Jika pernah berada di atas jalan dakwah ini, maka teruskanlah.
Godaan syaitan itu sesungguhnya makin kuat jika kita berada di atas jalan ini. Namun 'ayat-ayat Kami' disini jika dalam bahasa arab tidaklah terhad kepada Al-Quran semata-mata. Ia meliputi banyak segi termasuk bahan bacaan seperti artikel, majalah, tafsir dan blog. Jadi seorang muslim itu haruslah mempunyai ilmu pengetahuan yang luas; salah satu ciri individu muslim. Namun jika selepas dia mengetahuinya dia mengabaikannya maka Allah menyamakan darjatnya dengan seekor anjing.

"Dan sekiranya Kami menhendaki nescaya Kami tinggikan (darjatnya) dgn (ayat2) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya ia menjulurkan lidahnya. Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir"[Al-A'raf:176]

Astaghfirullah Al-Azim. Adakah kita ingin disama ratakan dengan seekor anjing? Yang perbuatannya sama saja jika orang berlaku baik mahupun bertindak kasar kepada mereka. Mereka masih menjelirkan lidahnya. Begitulah halnya dengan manusia yan Allah gambarkan di sini. Seseorang yang pernah menerima peringatan namun masih meneruskan jahiliyah dalam dirinya maka samalh halnya dia dan anjing itu. Masih bertindak bodoh dan tidak tahu apa. Saya terbayangkan seekor anjing sedang terjelir dengan mata yang seolah-olah tidak bersalah. Masih mengharapkan belas meskipun sedang dihalau. Sama halnya dengan manusia yang berlagak innocent meskipun telah diperingatkan. A'uzubillah.
Syaitan sentiasa ternanti-nanti peluang untuk menggoda manusia.

"Kemudian pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur"[Al-A'raf:17]

Bayangkan kita semua berada dalam sebuah rumah tarbiyah, dan seboleh mungkin kita ingin terus berada di dalamnya, namun ada masanya kita terasa penat dengan aktiviti yang tidak henti-henti. Merasa lelah dengan tugas berat ini dan akhirnya kita ingin berehat sebentar. Lupakan sekejap penat ini dan kemudian kembali semula. Namun ingatlah, syaitan telah bersumpah untuk menggoda manusia dan apabila kita membuka sahaja pintu tarbiyah itu, berderu-deru syaitan yang akan menyerbu kita. Mengambil peluang dari segenap arah; depan belakang kanan dan kiri.
Dan jika kita tidak cukup kuat untuk menangkisnya, samalah kita seperti seekor anjing. Ya Allah tsabatkanlah hati-hati kami. Peliharalah kami di atas jalan Mu ini Ya Allah, ameen.

No comments:

Post a Comment