So many things in my head right now that I cant figure out how to put them in words. Emm but I'll try my best k hehe
kalau Allah kata Jadilah! Maka akan jadilah sesuatu itu. Yup that was the movie I watched last night together with other sisters. Kun Fayakun is an Indonesian movie published in 2008. Tahniah saya ucapkan kepada Indonesia kerana banyak membawa filem-filem atau sinetron yang membawa mesej keagamaan dan keinsafan kepada hati kecil ini. Mungkin di era siber ini, approach yang terbaik to deliver the message to the rest of the ummah is through the media, or to be more specific through movie and songs since people would rather spend two hours time to watch movie rather than reading hundereds pages of books. And I think that is one of the reason why people now a days are lacking of imaginantion. Everything they need to know are right in front of their eyes. They just need to type few words on net and in a short moment everything is right in front of you. Even when I was looking at the children's game now. They would choose to play online games, simple! compared to my dad generation. Kind at that time would use everything they have and try to make a full use of it, creative isnt it?
OK now I am out of my main topic. Ok reverse
I was touched when I saw how a father would sacrifice and work their hard for the sake of their son and wife. He dont mind walking around with his kereta sorong' selling his frame and mirrors. As expected, that kind of product wont sell much and he would come back home empty handed. But rather than borrowing money from his neighbours, he would choose to work on his own and believe that we should ask from ALLAH first before we ask from any human being. And that is the beauty of tawakkal concept. Namun tawakkal sahaja tidak mencukupi, dan kita harus berusaha. But bagaimana lagi harus dia berusaha? Dia sudah berkerja keras, keluar di awal pagi dan pulang sore? Jadi harus bagaimana lagi? Bagaimana mereka boleh menjadi keluarga pemilik kedai kaca? tanya si isteri dan anak-anak mengerut tidak mengerti. Namun, usaha tidak meliputi urusan duniawi semata-mata, namun yang paling penting kebergantungan kita kepada ALLAH. Sekiranya kita tidak mempunyai sesiapa, maka ingatlah kita masih punya ALlah. Kita seharusnya berusaha dalam ibadah kita, cuba merapatkan diri kepadaNya dengan ibadah wajib dan diserikan lagi dengan yang sunat agar kita meraih cintaNya.
Now my concentration has lost. Focus.Focus.
Manusia merancang dengan cita-cita, namun Allah merancang dengan cinta dan kasih sayangnya.
Si suami ini hampir mendapat rezeki pertamanya buat hari itu, namun perancangan ALlah melebihi segalannya. Rusuhan berlaku dan kacanya itu pecah dan proses jual beli itu terhenti. (I wish this kind of situatuon wont happen in MAlaysia, amin) Dia meradang marah dan hampir putus asa dengan rahmat Allah. Nauzubillah. Namun sekali lagi Allah mengatakan kun fayakun dan rezeki mengalir melalui anaknya yang bertemu dengan seorang yang pemurah yang menyerahkan sejumlah wang sebagai imbalan pertolongan anak itu. Maka benarlah rezeki Allah itu datang dari segenap tempat. Jika doa kita tidak diterima, mungkin Allah ingin memberi yang lebih baik buat kita. Dan sekali lagi dengan takdirNya, dermawan itu tadi rupa-rupanya telah lama memohon unutk dipertemukan dengan isteri si penjual kaca unutk menebus dosanya yang telah lalu. Subhannallah. Maha sempurna perancangan Allah itu. maka untuk menebus dosa yang lalu, dia mendermakan sejumlah wang yang cukup untuk si suami memulakan perniagaan kaca.
MAha Suci Allah. Perancangan itu telah disusun sejak azali lagi. Cuma kita yang tak menyedarinya. Disebalik kesusahan dan kelaparan, dendam si isteri kepada si dermawan; itu semua sebagai ujian unutk menguji sejauh mana dalamnya iman kita. Perancangan ALlah itu melebihi segalanya, Kun FAyakun dan kita sebagai manusia haruslah memberikan yang terbaik kerana Allah menilai setiap usaha yang kita lakukan.
No comments:
Post a Comment