Raef - With You (Chris Brown Cover)




"Is not God enough for His servant?" (Quran 39:36)
--------------
With You Lyrics:


Allah,
I need Allah,
And the hearts all over the world tonight.
I said there's hearts all over the world tonight

What can I do?
I need Allah,
And the hearts all over the world tonight.
I said there's hearts all over the world tonight

Wish I was smarter, when I was younger.
Found something better - made me a winner and,
I'm so glad to be Yours!
It's my life that you own.


I start my journey when You forgive me
I swear my whole world stops.
You are in my heart and, I'm so glad that its fine
You are One truly kind...

You lighten me!
(I) Feel it, through and through, and
For sure ya Rabbee, there ain't nothing You can't do!
Because if I got You,
I don't need money!
I don't need cars!
Lord, you're my all!

And...Oh!
I'm into You my Lord,
No one else would do!
With every test you put me through,
the miracles, you help me do..
And now I know I can't be the only one,
I bet there's hearts all over the world tonight,
with the Love of their life who feel...what I feel when I'm

With You, with You, with You, with You, ya Rahman!
With You, with You, with You, ya Raheem!

I don't want nobody else
Without You there's no one left and,
the Master of judgment day,
I got to have Your love and I cannot do without,

If I got You,
I don't need money!
I don't need cars!
Lord, you're my all!

Oh!
I'm into You my Lord,
No one else would do!
With every test you put me through,
the miracles, you help me do..

With You, with You, with You, with You, ya Rahman!
With You, with You, with You, ya Raheem!

And I will never try to deny,
That You are my life,

Because if You ever let me go I would die!

So, I won't front!
I don't need another mission,
I just need you as my vision!
If I got You, I'll be straight,
Rabbee I need you every day!

I need Allah...
And the hearts all over the world tonight,
I said there's hearts all over the world tonight
What can I do?

I need Allah...
And the hearts all over the world tonight,
I said there's hearts all over the world tonight

Rab ighfirly
Fantal kareemuu!

Wa3fu ya rabbee
Fantar raheemuu!

With You, with You, with You, with You, ya Rahman!
With You, with You, with You, ya Raheem!

...wish to write on ibadur rahman...
insya Allah

La Taghdhob

Telah menceritakan kepadaku Yahya bin Yusuf telah mengabarkan kepada kami Abu Bakr yaitu Ibnu Ayyasy dari Abu Hashin dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam; "Berilah aku wasiat?" beliau bersabda: "Janganlah kamu marah." Laki-laki itu mengulangi kata-katanya, beliau tetap bersabda: "Janganlah kamu marah." [Shahih Bukhari 5651]

.

.

.

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa (3 :133)


(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan (menelan) amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(3:134)

Isotaine dan jerawat

Alhamdulillah, akhirnya dapat jugak ubat yang disebut-sebutkan oleh si doktor sejak tahun lepas lagi. After running two blood test since June 2011, and almost diagnosed with Anemia, now I have the drugs, Isotaine in my hand. I have been warned again and again about the medicine, "this is a dangerous drugs, if you want to get pregnant make sure you stop taking this 3 months before pregnancy, this drugs will make your skin dry, and you should get the moisturiser on, an lalala~" the doctor even given me a handout on the do and don'ts while taking Isotaine. But still, knowing all the consequences, I'm taking it. May Allah mudahkan segala urusan kebaikan.

well acne and me had been friends for quite sometime. I remember my first acne was on my first IB examination. Oh My! And my dearest teacher tegur, "fatihah, what happen to your face? Tension?" -Am I?- LOL

Hmm tapi kalau difikir-fikirkan, teruk sangat ke ada jerawat ni kan? And the answer is NO, an absolute no. Though sometimes you might here me complaining, but truely, I'm OK with it. It just when someone else asked me, then I get worried. If I remember it right, what had bring me to the doctor, is because my friend keep asking me to. Since the insurance will get it cover for me, so kenapa malas sangat nak pegi kan. heee:)

Somehow it made me thinking, teruk sangat ke jerawat ni kan? Sebab it just fizikal jek, luaran semata, and tak menggambarkan who you are pun. And on top of that, bukankah ujian luaran itu lebih mudah dari ujian dalaman? Allah sedang menjaga kita dalam penjagaanNYA yang terbaik. Mungkin Allah ingin menjaga kita dari sifat riya', dan mungkin juga Allah ingin mengajar kita untuk menundukkan pandangan, menjauhi dari zina mata dan juga zina hati. Alhamdulillah:') Alangkah beruntungnya kita mendapat penjagaan Allah bukan? Umpama kisah Yusuf yang Allah rakamkan dalam surah Yusuf sendiri, dengan rendah hati nabi Yusuf berkata

Dia (Yusuf) berkata: “Rabbi (wahai Tuhanku)! Penjara lebih aku sukai daripada apa yang mereka ajak aku kepada (melakukan)nya. Dan jika tidaklah Engkau (Allah) palingkan daripadaku tipu daya mereka, nescaya rebahlah aku kepada mereka dan jadilah aku termasuk orang yang jahil.”[12:33]
Bahkan kesengsaraan dalam penjara itu lebih baik dari kemuliaan hidup di istana.

Tapi bukanlah bermaksud kita harus mendiamkan diri semata, tanda redha dengan ketentuan Allah. Tanda kita mensyukuri nikmat juga adalah dengan menjaga segala kurniaan yang telah Allah berikan kepada kita, baik dari segi kesihatan mahupun dalam perkara yang lebih besar iaitu Ad-Deen itu sendiri. Tanda kita syukur adalah kita menjaga apa yang telah Allah pinjamkan kepada kita. Jika Allah telah memberikan kita muka asalnya yang baik, maka seeloknya kita menjaganya untuk dipulangkan dalam keadaan terbaik juga. Sebagai contoh, bila kita meminjam buku seorang sahabat kita, then diremukkan buku itu, dan dilipat sesuka hati kita, buku yang dulunya bersih, sekarang kita dipulangkan kotor berconteng sana-sini. Dan secara fitrahnya, pasti tuan itu akan 'ter-kesok hatinya kan". Bukan main lawa lagi time diberi dahulu, tapi kini tak macam initial condition lagi. Hmm begitu juga dengan Allah. Its just that Allah itu jauh lebih Ar-Rahman dan Ar-Rahim:) Kita seharusnya menjaga apa yang diberi dengan sebaik mungkin, dari se-simple2 tubuh badan dan kesihatan kita. Bukankah zalim namanya apabila tidak meletakkan sesuatu pada haknya? Sekiranya perut kita meragam minta diisi, maka berilah ia makan walau sedikit cuma. Dan sekiranya kita demam, maka minumlah air sebanyak mungkin untuk kembali sihat, agar dapat kembali menjalankan ibadah kepada Yang Maha Esa.

Tapi in the mean time, sabar-lah bekalan utama. Dan sebaik-baik bekal adalah sabar. Kerana ujian itu hadir ada sebabnya. Ujian itu hadir ada hikmah disebaliknya. Namun, apa yang dituntut dari kita semua adalah sabar dan usaha itu. Selebihnya kita gantungkan nasib kita kepada Allah pemilik diri dan hati kita :')

".....Maka sabarlah yang baik (bagiku). Dan Allah sahaja tempat memohonkan pertolongan atas apa yang kamu ceritakan itu.” [12:18]

~wallahua'lam~

Angin Autumn


Fuuh, sejuk sampai ketulang dah Auckland ni. Angin menembusi baju sejuk yang tak bercirikan wind breaker. Ggrr grr. beku-beku. Tangan pun dah pucat lesi, aliran darah pun dah pening2 agaknya. Tapi alhamdulillah, walaupun beku tulang, tapi rasanya sejuk tu tak sampai mendarahkan hidung. dan yang paling penting, jangalah biarkan sejuk itu menembusi hati-hati kita. membekukan hingga kita rasakan, lebih enak berada di dalam duvet dari menahan dinginnya air untuk berwudhu menghadap Allah swt.
Udara sejuk nyaman ni, kalau kat Malaysia, kena panjat banjaran titiwangsa dulu baru dapat rasa. Cameron Highland, Genting Highland, Janda Baik. Haa tu barulah dapat rasa ala-ala macam ni kan. Tu pun dah tercemar sikit. dengan asap lorilah, bau baja lah lalala~ Tak fresh sudey~ Tapi kat Auckland ni, alhamdulillah, Allah bagi free jek:) heee Alhamdulillah, nanti balik msia surely antunna rasa rindu angin sepoi Auckland ni;)


angin di mana-mana pun semua sama. Sejuk, mendamaikan, mendinginkan, membawa khabar gembira, akan turunnya hujan. Membawa rezeki bagi petani yang menuai. Tapi ada juga angin yang menggerunkan, menakutkan, dan menghisap segala kenikmatan, dan kenikmatan dunia kita, seperti tornado di atas. ok but now, lets narrow down our scope, antunna pernah tak tengok cara angin berpusing. Angin tu akan berpusing , alah macam puting beliung tu. Berpusing-pusing dengan satu center. Kalau ada daun di sekitar, maka daunlah yang ditariknya. Kalau cukup kuat tenganya, rumah pun boleh di sapu bersih. Tapi, apa yang saya rasakan menarik adalah, adalah angintu akan berpusing dan terus berpusing dengan satu arah yang sama, hingga tiba satu detik yang kita tak jangkakan, barulah ia akan berhenti.

Bila saya fikirkan, ujian pun begitu juga. Kita akan ditimpa ujian yang sama, berkali-kali, sehingga kita settle dengan ujian tersebut. Selagi kita tak betul2 dapat go thru ujian tu, kita akan terus diuji dan diuji. Sampai pening pun ada rasanya, sebab masalah yang sama keep on coming. *fuuh why oh why?* Jika seorang yang diberikan ujian couple, maka selagi ujian itu tak settle sepenuhnya, maka hingga akhirnyalah dia akan bergelumang dengan ujian tersebut. Macam kita naik tangga, selagi kita tak lepasi tangga pertama, bagaimana mungkin kita mampu melepasi tahapan kedua. Ok mungkin several cases, kita akan berjaya, melepasi tahapan kedua tanpa tahapan pertama. Macam orang yang dapat PTS, mereka yang genius dan berkemampuan akan mampu melepasi hakikat itu, dengan tingginya tahapan IQ dan kuatnya interior strength-nya.

Ujian tu, Allah hadirkan untuk meningkatkan darjat kita. Untuk membetulkan kelemahan dalam diri, untuk membawa kita lebih dekat kepada Allah. Bukankah ujian itu untuk membuktikan keimanan kita?
"Apakah manusia mengira bahawa bahawa mereka akan dibiarkan hanya mengatakan, "kami beriman", dan mereka tidak diuji?" [29:2]
Kita selagitidak melepasi tahapan itu, akan terus diuji dengan tahapan yang sama. Berulang-ulang kali, hingga kita melepasi tahapan tersebut. Sama seperti angin, berpusing-pusing, hingga Allah sendiri yang menentukan kita akan berhenti. Ujian itu telah berjaya kita lepasi.

Wallahua'lam

Redha kisas

http://www.youtube.com/watch?v=fpeZhYsiDYk&feature=youtube_gdata_player

Mengapa kita harus rasa kecewa,
Sedang tuhan amat memahami
Apa yang terbaik untuk makhluknya
Bukan ditakdir untuk menyiksa
.
.
.

posted from Bloggeroid

I have work now, SMILE:)

Alhamdulilah tsumma alhamdulillah

Rezeki memang tak akan disangka, dan datang dari arah yang tak disangka-sangka. Begitulah sweetnya Allah. Disebalik keluh kesah dan keserabutan itu, Allah hadirkan sinar cahaya dan penyelesaian yang tersendiri. How Sweet *melting*

One sunny day last week, balik dari apartment bertingkatkan 15, saya sengaja singgah ke tempat yang pernah suatu masa dulu menggerakkan saya untuk berjalan seawal jam 730. Random jek nak singgah, tanpa pasti akan ditawarkan kerja atau tak. Tanpa plan, saya ter'congok' menunggu jam 920am untuk berjumpa encik boss. Pintu diketuk dan saya menyuakan muka. "Ada kerja kosong x? *muka kesian sikit* and he said, "yup", dengan mata bersinar, "seriously? is it shelver or shelf-reader?" *muka teruja hihi* and he said, "actually both" agh mata bersinar gemilang, hati gumbira, alhamdulillah, alhamdulillah, and selepas beberapa minit saya pun menanda tangan kontrak baru. Heee alhamdulillah=D

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, nescaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberi rezeki kepadanya tanpa di sangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” [At-Talaq:3}

Dan semalam bermula hari pertama saya bekerja disini, dan ternyata ok2 saja, alhamdulillah. Tapi hari ni saya dapat satu reflection yang best \(^_^)/

While I was mengemas floor tersebut, bos saya datang, and said, "this is not good" while pointing to a book arranged on the floor. He showed me what I should do and go. Walaupun saya ditegur sedemikian, kenapa hati lapang menerima teguran tersebut? Sedangkan boss sedang menegur tentang kualiti kerja kita?

Bagaimana memberi teguran yang best? "Teori burger" kata sesetengah orang. Perlu dimulakan dengan lembut, dan kemudian baru disebutkan isi complain tersebut, ada cilinya untuk terasa pedas, ada salad untuk menampak nutrisinya, kemudian harus diakhiri dengan lembut kembali bak roti. Baru sedap dan bergaya teguran itu.

Bos tu pun sama, bermula dengan senyuman, dia menegur saya. Then bukan hanya sekadar tegur, dia menunjukkan cara yang sesuai, bukan sekadar bung-bang marahnya. Walaupun cili terdapat dalam nadanya, tapi vitamin salad itu masih ada bila dia mununjukkan saya cara yang tepat. And bila saya mengangguk, dia memberikan kepercayaan untuk meneruskan kerja semula. Kebiasaanya, dalam memberi teguran kita terlupa nak menunjukkan arah. So orang yang menerima teguran pun, blur tak terkata. "habis tu nak wat camne?" sedikit sebanyak motivation level akan menurun sebenarnya.

Hmm, teknik memberi teguran memang merupakan esensi penting kepada seoran daie' dan murabbi. Kerana saya yakin, semua orang boleh menerima teguran, just a matter of how. Pertama-tamanya, hubungan yang baik harus terbina dahulu, jika tidak, mudah saja tercalar terobek hai orang. Bak kata naqibah saya, 'ter-kesok- hati" (ok mungkin oghe kelate jah tahu)

So first thing first, bina hubungan yang enak bak roti yang sungguh lazat, and terutamanya peribadi kita sendiri *fuuh berusaha, berusaha!!* kemudian barulah dimasukkan rencahnya

ini bacaan yang best untuk kita semua. Nafsu ibarat kuda, emm how? kenalah bacak ;)
http://tinta-perjalananku.blogspot.co.nz/2012/03/prinsip-nasihat-yang-berkesan.html

Plz Stand UP!!


Bila kita telah menemui KEBENARAN
Abaikan kata mereka
dan ISTIQAMAHlah

Jika anda tidak menemui Tauladan,
Maka andalah Tauladan itu

“Katakan (hai Nabi), jika kalian benar-benar cinta kepada Allah maka ikutilah aku niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali ‘Imran: 31)

Ya Rasulallah, sungguh aku rindu, amat! :')

Makanan SIHAT, erk=p


Kaki sedang melangkah laju. Bayang rumah jelas kelihatan di mataku. "Agh nak balik-nak balik. Cepat2!!" Bertambah laju kaki melangkah. Tapi derapan laju itu, tak menghentikan aku untuk mengerling mereka yang turut berjalan ke destinasi pilihan mereka. Tapi kala jam menunjukkan jam 10.30 pagi, kalau di malaysia, kita akan tengok limpahan pekerja smart berpakaian kemas memenuhi kedai-kedai mamak, mengisi perut, mengambil bekal untuk bekerja selama 10 jam akan datang. Fuuh nasi, roti canai, teh tarik, semua dibahamnya. Cukuplah tu kot ek:) Hmm tapi kenapalah mat salleh dan minah soleh kat sini setakat makan emping jagung, *erk skema* oatlah, epal lah, orenlah. Hmm potion nye memang berganda-gandalah berbeza kan. Kenyang ke diorang ni? Dahlah badan semua tegap-tegap tinggi, jalan laju-laju belaka, angin kat luar sejuk, haish cukup ke kalau makan tu semata nak sustan kan energy sampai tengahari. Dah sampai tengahari pun setakat makan roti berdaun salad. Haish, tak cukup-tak cukup.

Begitulah neraca seorang warga tempatan di bumi asing kan. Segalanya berbeza dengan keadaan di tempat asal kita. Tapi seharusnya mereka yang lebih mengetahui apa yang terbaik untuk keperluan tubuh mereka, di tempat mereka. Kalau sekadar cornflakes dan cereal, mampu mencergaskan mereka untuk bergerak cergas, maka cukuplah jawabnya. dan jika makan chips itu mampu menghilangkan lapar dan membekalkan tenaga untuk kita bekerja, maka cukuplah ia.

Kita amat menitik beratkan soal makanan tubuh kita. Hingga kita terlupa bahawa makanan ruh itu juga perlu. Jika jasad kita ingin bergerak ke sana kemari, jadi kita memerlukan tenaga itu. Begitu juga dengan roh kita, kita memerlukan makanan roh kita, untuk menjadi abid yang berjaya pada pandangan Allah azzawajalla. Kita memerlukan makanan roh itu, agar hati kita dan nafsu kita, menurut intipati al-quran, menurut apa yang telah Allah syariatkan. Tidaklah bermaharajalela, dikelolai oleh syatan-nir-rajim semata! Haish waiyazubillah. *Geleng dasyat2*

Tapi macam mana nak dapatkan makanan roh? Kalau jasad yelah, boleh beli kat countdown lah, new world lah, dan segala kedai yang terbuka luas pintunya. *ok, tapi kita muslim okeh, kena yang halal-halal ajer tau* OK, kalau jasad itu boleh dilihat, maka makanannya pun pasti blh dilihat. Takdelah kita nak menelan angin jek, mana nak kenyangnye kan. Haa, so makanan roh yang kita tak nampak ni, maka makanan nye jugak invisible. Haa macam mana tu ek? Macam ni, makanan roh itu hendaklah segalanya yang membawa kita untuk mengingati Allah. Al-Quran yang kita lihat itu, hendaklah dihayati maknanya, solat yang penuh dengan pergerakan itu, perlu dirasakan khusyuknya, rakan yang sentiasa tersenyum itu hendaklah kita dengar nasihat-nasihatnya, poket yang berduit itu, hendaklah ikhlas disalurkan kepada yang memerlukan. Kan semua tu invisible. Ok maybe lah perbuatan tu visible jek, tapi ikhlas, khusyuk, tadabur, nasihat segalanya adalah aspek utamanya. yang dapat membuatkan hati kita tambah berbunga-bunga apabila mengadap Allah kecintaan kita semua.Jika matlamat makan itu untuk kenyang, dan akan mencukupkan kita hingga meal yang seterusnya. Jadi macam mana pulak nak tau cukup ke tak makanan roh kita? Ok mari kita lihat aim kita. Jika makan itu untuk sampai next makan kan, macam mana nak tau next makan untuk roh kita pulak ek? Hmm jika saya tanyakan anda, makanan roh itu akan memenuhi hati kita kan, membasahkan hati, mendekatkan hati kepada sang pencipta. So aim kita adalah perjumpaan kita dengan Allah, bak kata Allah dalam surah Al-Bayyinah

"Balasan mereka di sisi Tuhannya ialah syurga Adn (tempat tinggal yang tetap), yang mengalir di bawahnya beberapa sungai; kekallah mereka di dalamnya selama-lamanya; Allah reda akan mereka dan merekapun reda (serta bersyukur) akan nikmat pemberianNya. Balasan yang demikian itu untuk orang-orang yang takut (melanggar perintah) Tuhannya." (Al-Bayyinah 98:8)

Ha so ultimate aim kita adlah untuk bertemu Allah dalam keadaan Dia redha kepada kita, dan kita pun redha kepada Allah. Which is pada hari pertemuan agung itu, yang kita tak tahu pun bila. Yang kita tahu, ia pasti akan hadir. Pasti. Jadi amount of makanan roh yang cukup adalah hingga Allah redha kepada kita, hingga kita berjumpa denganNYA. Makanya, makanan roh kita sebenarnya takkan pernah cukup, takkan pernah bisa berhenti, kerna kita harus sentiasa bersedia untuk menghadapi pertemuan itu, insya Allah:)

Muharikah | Saya sudah bosan dengan usrah

(share artikel yg mmg zass di hati saya, berdarah2 sampai.sobs)

SHUHHHHHH!!!!!

watch out your mouth! Somebody might get hurt with your statement!

But how can we deny our feelingkan?

Nak tahu satu cerita?

betul nak tahu?

Dah ready nak tahu?

betul ke nak tahu ini?

hehehe… dah lama tak main acah-acah ini:)

Hakikatnya, kita semua sayangkan usrah. Kerana kita tahu inilah jalan rasulullah. Inilah sunnah terbesarnya yang dihidupkan semula oleh Hasan Al bana kerana fungsi usrah sebenar tidak berjalan dengan baik dalam masyarakat Islam.

Dalam usrah pembentukan berlaku. Dalam usrah perkongsian berlaku. Dalam usrah tarbiyah dapat dibenturkan pada sebuah kehidupan.

Kita amat faham fungsi usrah. Ianya nukleus pada jemaah. Tanpa usrah, kita akan terburai dari talian jemaah. Kita akan terikat dengan syaitan dan bisikannya. Kita mula berada dalam lingkungan jahiliyah.

Trust me. Walaupun sebelumnya ini kamu amat kuat membenci jahiliyah dan sangat semangat menyampaikan sayonara Jahiliyah.

But oince, kita putus asa dengan usrah kita, rasa fed up, dan memutuskan untuk tidak bersama usrah, maka percayalah, kita sedang terikat dengan jemaah jahiliyah tanpa kita sedari.

Kerana usrah itulah tali hayat kita kepada jemaah dakwah ini. Usrah inilah yang mencantumkan hati kita, merantai hati kita dengan ikatan iman dan islam, ikatan ukhuwah dan kekeluargaan.

Kerana usrah is more than pengisian. Di dalamnya ada rasa kekeluargaan. Di dalamnya ada hubungan jundiy dan amirnya. Di dalamnya ada penyusunan-penyusunan.

Di dalamnya Allah nak uji kefahaman dan keikhlasan kita; kita datang usrah ini untuk rasa meningkat ke atau kerana nak dapatkan redha Allah???

Laa.. bukan ke rasa nak meningkat tu buat kerana Allah juga?

No, maknanya kita mmg solely harap pada Allah, dan tidak berharap pada naqib yang memberi taujih pada kita.

Ikhwah dan akhawat sekalian.

Kita hidup dalam jemaah yang didirikan manusia. kita berinteraksi dengan manusia.

Tak semua orang best memberikan usrah. Tak semua orang tahu menjadi murabbi. tak semua orang kenal mutarabbi dia dan tahu apa yang mutarabbi perlukan.

Dan antum tahu tak? Tak semua naqibah/naqib kita ada usrah yang konsisten pun.

Kerana individu-individu dalam jemaah kita ini mempunyai banyak sangat kekangan.

Ada yang dah berkeluarga. Ada yang sibuk dengan pelajaran, pekerjaan dan sebagainya.

Memang nampak itu semua seakan-akan alasan. Namun inilah hakikat yang perlu kita sedari.

Kita perlu menyantuni mereka kerana kita tak diuji seperti mana mereka lagi. Mungkin kita tahu, idealnya, usrah perlu ada everyweek. Jika tidak dua minggu sekali. jika tidak sebulan sekali.

Namun memang ramai sahaja afrad dalam jemaah kita ini tidak berusrah selama berbulan-bulan.

Maka apakah produk manusia yang dia dapat hasilkan jika usrahnya sendiri tidak diberikan sebaiknya?

Ini tidak bermakna kita memusuhi dan menyalahkan jemaah kita. Inilah dia jemaah kita. Kitalah yang membaikinya dari dalam. Bukan keluar mencari penyelesaian, kerana mana-mana jemaah yang kita temui, pasti ada banyak kelemahan dan cacat celanya.

Di sinilah kita perlu menerima kelemahan peribadi mereka yang menjadi murabbi kita.

Hakikatnya mereka telah menyediakan 2 jam untuk mendidik kita selama seminggu itu cukup besar pengorbanannya. Jika ada anak, dengan kerja lagi, dengan tanggungjawap pada masyarakat lagi, namun dia sanggup mengambil kita sebagai anak usrah dia.

Dan itulah pengorbanan yang amat besar. Terlalu ramai manusia di dunia ini yang mahukan usrah, dan akhirnya kamu yang beruntung mendapat seorang naqib yang mahu mendidik kamu walaupun dia tahu dia bukanlah yang terbaik untuk mendidik kamu.

Jika dia mampu, dia mahu lepaskan kamu untuk dididik manusia lain. Namun kerana cintanya pada kamu, dia relakan korbankan dirinya untuk mendidik kamu.

‘ Tapi saya tak dapat langsung apa-apa dari usrah saya. better tak payah pergikan? better belajar sendirikan?’

Ini bukanlah ucapan mereka yang baru setahun dua dalam tarbiyah. Ini yang dah bertahun-tahun dalam tarbiyah.

Bukankah keberkatan itu letak pada jemaah?

Terletak pada majlis zikir? terletak pada majlis mengingati Allah.

“Tidaklah duduk suatu kaum berzikir (menyebut) nama Allah ‘Azza wa Jalla melainkan dinaungilah mereka oleh para malaikat, dipenuhi mereka oleh rahmat Allah dan diberikan ketenangan kepada mereka, juga Allah menyebut-nyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.” (Hadith Riwayat Imam Muslim, Imam Tirmidzi dan Imam Ibn Majah dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id al-Khudri r.a.)

Astaghfirullah. Kamu tidak kenal lagi pengorbanan seorang ukhti, yang terpaksa menaiki tren berjam-jam untuk menghadiri sebuah usrah. dan usrahnya sempat dengar tazkirah yang tidak diprepare dengan baik pun.

Dan ukhti itu telah lama dalam tarbiyah. Kalau ikut hatinya, amat meronta-ronta untuk mendapat tarbiyah yang lebih. Lebih mengisi jiwa. Lebih mengisi keperluannya.

Namun dia tahu, jika perjalanannya selama berjam2 itu adalah untuk mendengar seuatu yang baru dan dapat sesuatu untuk jadi bekalan, tentu dia akan kecewa. tentu dia akan menyesal travel jauh-jauh .

namun hakikatnya, di sini Allah mahu uji keikhlasan kita.

Dengan ikhlas PASTI kita akan DAPAT sesuatu. PASTI. walaupun biasa sahaja pengisian yang kita dapat.

Mahu uji sejauh mana kita faham konsep usrah, serta maknawi di dalam usrah.

mahu melihat, adakah kamu tetap bersama karavan dakwah ini kerana emosi ataupun kefahaman.

Terlalu ramai orang yang kecewa dengan tarbiyah jemaah ini satu ketika dahulu. Dan kita melihat kesan ramainya rakan2 seperjuangan kita keluar dari jemaah ini .

kerana apa mereka keluar?

Kerana tidak berpuas hati dengan tarbiyah kita, dan jalan kerja dakwah kita.

Kerana mereka rasa boleh membaikinya dari luar.

Namun jemaah ini jemaah manusia.

yang realitnya sangat banyak kekangan.

Dan kitalah perlu menyantuni mereka.

kitalah yang perlu mencari apa kita perlukan. Kitalah yang perlu mencari tambahan\. kita tahu apa yang kita mahu dan perlukan.

Maka carilah perkara itu. tiada siapa yang nak menghalang.

namun hendak berhenti dari pergi usrah, erhenti dari bersama majlis zikrullah adalah a big No No.

kerana di situ syaitan akan mengikat kamu dan membawa kamu bersama usrahnya

trust me. I have been through that phase.

Saya minta keluar dari usrah sebab saya rasa perbincnagan usrah saya tak relevan dengan kehidupan saya. Sedangkan naqib saya adalah naqib terbaik di KL di saat itu. binaannya beratus-ratus orang.

Setelah keluar dari usrah itu, akhirnya saya bersama jahiliyah dan syaitan.

Dan saya merasai kegelapan dan kepahitannya.

Dan tentu saya pernah rasa kecewa dengan isi usrah saya. terkadang saya terpaksa istighfar berulang kali kerana saya merasai tertekan dengan usrah yang tak membina saya.

kita tak boleh tipukan perasaan kita? kita tak boleh paksa diri kita suka kalau betul kita rasa tak best pun.

cuma di situ, ada perbezaan mereka yang pessimis dan optimis.

orang pessimis akan lari dan cuba terus mencari kesalahan.

orang yang optimis akan mengubah. dan sentiasa melakukan pembaikan.

Di situ nasihat dan cadangan diberikan kepada naqib/ah. setelah itu, jika keadaan tak berubah, kitalah yang perlu berubah.

kita perlu ikhlaskan hati kita. perlu sangat-sangat merasai bahawa, komitmen kita pada usrah bukan sekadar pada isi dan bahan tarbiyah, tapi komitmen kita pada Allah dan dakwahNya.

kita akan kecewa. ya, tapi di situ Allah nak ajar kita satu perkara:

BERUSAHALAH UNTUK MENINGKATKAN DIRI SENDIRI SEPERTI MANA ORANG TERDAHULUMU!

ramai yang takut nak menjadi naqibah kita kerana expectation kita yang tinggi pada mereka.

maka berpadalah dengan yang ada. bersyukurlah. Dan tingkatkan dirimu sendiri. Jalan pasti ada.

Saya katakan: JALAN PASTI ADA INSYAALLAH.

dan jadilah naqibah yang terbaik. Kerana untuk menjadi naqibah yang terbaik, bukanlah senang.

Jika kamu expect sesuatu dari naqib kamu, mutarabbi kamu tentu expect sesuatu dari kamu juga.

Dan jika awak bosan, dan tak dapat apa2 dari usrah, adakah awak rasa anak2 usrah awak akan terlepas dari perasaan itu?

Jika awak sendiri tak mahu komited dengan usrah, satu hari nanti, anak usrah awak sendiri akan lari dari usrah.

Dan inilah sunnatulah kehidupan. Ianya dari pengalaman. Ianya dari sebuah penceritaan.

Kerana usrah adalah tali hubung kita pada dakwah ILa Allah.

Jangan sekali-kali biarkan ia terputus kerana emosi kita!

Moga kita sentiasa berada dalam jemaah dakwah ini.

Paling penting, istiqamah, dari awal permulaan tarbiyah, hinggalah ke penghujungnya insyaallah!

AisyahZ
London

source: http://muharikah.wordpress.com/2010/11/21/saya-sudah-bosan-dengan-usrah-saya-tak-dapat-apa2-dari-usrah/

Kenapa aku di sini?


Semalam ada yang melontarkan satu persoalan menarik yang kerap kali diajukan, kenapa aku masih di sini? Bila saatnya kita mula iltizam dengan dakwah?
*OK blurr kejap, bila ek?*

Pelbagai jawapan yang di-share-kan. Ada yang kata, bergerak dengan kefahaman; selepas mendapat suapan makanan yang enak2 dari mak usrah maka terdetik di hati ini untuk membuat kerja dakwah, then ada jugak yang cakap selepas mendapat amanah; so lama2 dah menjadi satu habit or something than stay within ourselves and jatuh centa dengannya. Then saya suka dengan jawapan ukhti ni, sebab rasa syukur. WOW, Masya Allah.

Syukur dengan segala nikmat yang kita peroleh memang mampu memberi impak yang besar. Bahkan Rasulallah saw ketika ditanya oleh isteri kesayangan baginda, Saidatina Aisyah ra, kenapa baginda masih mengerjakan solat sunat sehingga bengkak2 kakinya, meskipun baginda telah Allah janjikan syurga, malah telah Allah janjikan maksum (suci dari dosa). Tapi dek kerana rasa syukur, baginda masih juga melakukan solat-solat sunat. malah melakukannya hingga tahap yang luar biasa dasyatnya.

Itulah kuasa syukur. Syukur mampu mendorong manusia untuk membuat sesuatu yang besar. Malah perbuatan itu sendiri tidak akan melahirkan rasa berat di hati si pembuat, kerana segalanya dilakukan dengan rasa syukur yang mendalam. Rasa syukur dengan segala nikmat yang Alla kurniakan selama ini, hingga malu untu kembali dihadapannya dalam keadaan tangan kosong, hingga malu dengan Allah yang telah memberi dengan terlampau banyak.

Masya-Allah hebatnya power syukur. Dakwah yang rata-rata katakan berat ini akan dirasakanringan. Dakwah yang dikatakan dipenuhi dengan mehnah, akan dirasakan hanyalah seperti hujan gerimis yang hadir membasahkan bumi yang kepanasan, sementara cuma. Malah jalan yang di mana tidak ramai mengikutinya, akan dirasakan masih cukup untuk terus meredahnya sendirian, kerana yakin Allah masih bersamanya. Masya-Allah. Dengan ikhlas dan syukur insya Allah segalanya akan menjadi mudah.

Jika dulu saya tanyakan kepada ibu usrah, apa definisi syukur?Katanya, kita melakukan segala perbuatan untuk mendekatkan diri kepada Allah. jadi bukan sekadar ucapan Alhamdulillah, malah diterjemahkan melalui perbuatan selepas hati merasakan manisnya segala nikmat yang dipeoleh.

p/s: Ok, ni nak kena basahkan hati kan, sebab if not, macam mana kita nak rasa bestnyanikmat tu, if hati sendiri tidak dekat kepada Allah.

Sebagaimana Kami telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui. (QS. 2:151)
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (ni’mat)-Ku. (QS. 2:152)
Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS. 2:153)