Begins with the end in mind 🌈 Hidup, harapnya bukan sekadar hidup 🌈
Berdua Lebih Baik
Down with memory lane
Air mata mudah saja menitis selasa yang lepas. Ungkapan "jaga diri molek dop tempat oghe" dari seorang insan bergelar seorang nenek,apatah lagi dipanggil dengan gelaran mok, amat menyentuh hatiku. Entah bila lagi dapat aku mendengar nasihT seperti itu dipelupuk telingaku. Hati meraung dan mata tak henti ,mengeluarkan mutiara jernih itu. Setitis demi setitis ia turun. Fikiran terus melayangn mengenAngkan insan yang telah pergi 3 minggu yang lepas. satu demi satu nasihTnya bermain diminda tiba2, senyum manisnya kuterbayangkan detik itu juga. Ya Allah rindunya aku pada mek.
Tiga minggu yg lalu, aku kaget sendiri mendengarkan berititu seusai bNgun tidur. Pagi itu aku dikejutkan dengan tangisan umi, aku tambah bingung. "Apa yang berlaku" sendu sendanya ,menenggelamkan butir percakapannya. Yang aku mampu lakukan hNyalah ungkApan sabar dan ingatan untuk bawa mengucap. Tidak ada yang lebih baik dapat aku fikirkan pD ketika itu. Moga mengingatkan pada Sang Pencipta dpt mengembalikan kita pada hakikat kehambaan itu, bahawa kita adalah miliknya juA.
Alhamdulillah Allah mengurniakan ketenangan kepadaku disepanjNg perjalanan itu. Tapi segala ketengan itu hilang bila aku melihat sekujur tubuh kaku di atas pembaringan. Yang belum sempat kutemui sekembaliknya aku ke tanah Malaysia ini 2 minggu sebelumnya. Tapi Dia lebih menyayangi mek,dan rencanaNya melangkUi perancangan seorang hamba bergelar aku. Kaki membeku tiba2, tidak sanggup menapAk masuk ke kamar itu. Aku menangis dan terus menangis diluar pintu itu.mengumpul segala kekuatan yang ada untuk melihat wajah yang amat kysayangi itu. Ungkapan istighfar terus2an aku lafazkan, kerna kutaHu, DIA lebih tahu. Dan segala yang berlaku pasti kumampu pikul, insya Allah
Tak dapat kurakamkan segala rasa itu disini. Tapi segala kesyukuran lebih dahulu ingin aku ungkapkan,kerna DIA mengambilnya saat aku berada disini. Aku berpeluang memandinyA, mengucupinya, dan mengkafannya. Penghargaan yang bagaimana lagi dapat aku pinta dari Allah, kerana DIA memberikan aku segala nikmat ini, dan peluang ini. Alhamdulillah,tsummAlhMdulillah. Semoga Allah menerima segala amalan baik mek dan menempatkan mek bersama orang2 yang soleh.
Kerna segala yang hidup pasti akan mati, dan buat kita yang masih hidup, cherish everyone around u, coz we never know bila hayatnya atau hayat kita akan terhenti.
Ku baca firman persaudaraan
Ketika ku baca firmanNya;
“Sungguh tiap mukmin bersaudara.”
Aku tahu, ukhuwah tak perlu diperjuangkan
Tak perlu, kerana ia hanyalah akibat dari iman.
Aku ingat pertemuan pertama kita, akhi sayang
Dalam dua detik, dua detik saja
Aku telah merasakan perkenalan
Bahkan kesepakatan
Itulah ruh-ruh kita yang saling sapa, berpeluk mesra
Dengan iman yang menyala; mereka telah muafakat
Meski lisan belum saling sebut nama, dan tangan belum berjabat
Ya, kubaca lagi firmanNya;
“Sungguh tiap mukmin bersaudara.”
Aku makin tahu, persaudaraan tak perlu diperjuangkan
Kerana saat ikatan melemah
Saat keakraban kita merapuh
Saat salam terasa menyakitkan
Saat kebersamaan serasa seksaan
Saat pemberian bagai bara api
Dan saat kebaikan justeru melukai
Aku tahu, yang rombeng bukanlah ukhuwah kita
Hanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau menjerit
Mungkin dua-duanya, mungkin kau saja
Tentu terlebih sering; imanku lah yang compang-camping
Kubaca firman persaudaraan itu, akhi sayang
Dan aku makin tahu,mengapa di kala lain diancamkan;
“Para kekasih pada hari itu,”
“Sebagian menjadi musuh sebagian yang lain,”
“Kecuali orang-orang yang bertaqwa”.
(Salim A. Fillah)
Smile and the world will smile to you
Malaysiaku
orang tanah
satu hari, when I was looking at my very own hand. Tiba-tiba terlintas dalam kepala, sedangkan aku diciptakan dari tanah, bayangkan kalau semua part of me is REALLY actually from tanah liat and digumpal2 dan jadilah seorang aku. Apa yang ada dalam kepala is seketul jasad macam patung tanah liat yang bergerak, or orang kelantan kata 'selut'. Tapi, dengan rahmat dan kasih sayangNYA, dia sempurnakan kejadianku, menjadi seorang insan bernama Fatihah, yang lengkap pancainderanya, yang ditutupi kulit seluruhnya. Walaupun warna kulit ni, masih berwarna selut, tapi hakikat kejadian ini jauh lebih sempurna dari tanah selut yang aku bayangkan ni. Kau jadikan kulit ni bersifat kalis air, meskipun hakikat tanah, bila bercampur air, pasti menjadi lumpur kotor. Masya Allah, indah lagi sempurna nya KAU jadikan seorang aku ini. Dari tanah yang ada masanya kita rasakan kotor, tapi Allah sempurnakan kejadian kita dan berikan kekuatan untuk bergerak ke sana kemari. Dan dengan rupanya asalnya HANYA tanah inilah, kadang2 kita rasa cantik, rasa megah dengan kurnia luaran yang hakikatnya hanyalah pinjaman. hingga kita terlupa yang diri, hanyalah dari segumpal tanah, yang dipijak oleh kita sehari-hari. Maka wajarkah kita, merasa cukup, merasa tinggi, dan merasa bangga dengan diri yang asalnya tidak seberapa ini?
Salam maal hijrah
Memory?
I am someone who forget things easily, especially about people. It might sound cruel though. For example, miss P was talking about a present she got from miss F whom I know really well. But, that name did not ring a bell to me (at that time). "who is miss F?" Then my friend P was like, "whaattt akak? it has ONLY been 2 weeks kot you did not meet her, takkan dah lupe kot!"
It is that easy, things like that slip of my mind..but believe me, it is not that I choose to be, but it just happen=|
Hmm but personally I believe that we live through our experience. just like the idiom said., experience is the best teacher:) We are shaped by our environment; our circle of friends, our parent who brought us up, and the education we getr exposed to; both rohaniah and ilmiah. All those make who you are today. I gezz all of them is part of your memiry. Sometimes, you might not realize why you are acting this way; why am I eating the way I eat now? Why do I nod when I cross the zebra line? and why do I say "hait" instead of yes? Because you are influenced by the things you have watched and listened. We might not know which part of our memory that affect our action, but it just happen. Part of it, we choose it, yup.
Hmm to me, memory is something that affect our life. we might,not be able to tell things 100% right, but we tell things that significant to us. Well, that is memory. If I forgot things, it does not mean that you are insignificant, but maybe the event is. Remind me about it, give me some clues and slowly it will come back to me. Because you are important to me, who makes who I am today. It is not that I want to, but I tend to forget. For things that will come in the future, I apologize, because I do not choose to forget, but it just slips from my mind. Guide me through, insya Allah I will find that piece of memory again.
Missing her and you
Wow, it is only few hours jek meninggalkan bumi New Zealand
Rasanya it is not the land yang dirindui sangat, tapi orang-orang kat sana
Tanah di mana aku mula mendapat sentuhan tarbiyah
Semalam bila tarikh 24hb datang, semua pun dah rasa nostalgik semacam
Ok tu pun only started afte 430 after landlord datang tengok rumah
Rushing menuju ke Glasson (my fav store) for the very last time, enjoy a cup of coffee at gloria jeans coffee, having biskut terenak di dunia; mrs higgins, and the most superb things is I have my vey first jumper from Cotton On hihi (maybe the first baju yang bukan Glasson jugak sebenarnya, errr)
Sebenarnya tu semua biasa jek,
Tapi since I went there and did all those with my dearest friend; cik P yang saya 'buli' dengan berjayanya tahun ni (I can possibly get the award for that heee)
Err especially for the past few weeks (huu sorry cik P)
You know that is me kan, the 'nakal' nurul fatihah hehe
Actually all those moments with person dearest to your heart that give values to your life, suddenly a smiling face will pop up when you remember their faces and things you talked about, suddenly mata pun bergenang, sobs
The land tu hanyalah tempat jek, aset fizikal,
Tapi yang memberi nilai is the people, the memory you share:')
Alhamdulillah alhamdulillah couldn't thank HIM enough, for those sweets memory,
And now I'm missing my bulatan gembira so muchhh
http://www.youtube.com/watch?v=OHkvan-NFnM
Ya Allah
Bantulah aku untuk mengingati Mu,
Mensyukuri nikmat Mu,
Dan beribadah dengan baik kepada Mu
Ameen ya Rabb, ameen
I'm Home
AlhamdulillH tsumma alhamdulillH:)
hari ni dH selamT touch down and safely landing at kuantan, Home Sweet Home..24 hour journey is long enough to make the whole body aches (wonder how my mum and dad are doing, plus at that age)
bermuhasabah on their health for the past 12 days is extraordinary, alhamdulillah..rasanya if dekat malaysia, memang xkNlah larat jalan macam tu sekali..tapi alhamdulillah, with the help of the mother nature (sejuk) which of coz thru HIS endless blessing, alhamdulillah they are able to enjoy the most beautiful country on earth (errr in my own record hihi) where Heavens Falls Here:)
climbing world's steepest strip; the Baldwin Street,to TunneL.beach which took 40 minutes journey, shopping around for few hours, facing a strong wind and fuuuuhhh xperlu mention semua pun, dats enough to make me rasa kesian kT umi abah..but insya Allah, disebalik penat tuh, ada senyuman yang terukir, ada kebesaran Allah yang kita rasai, ada ingatan terhadap takutnya pada Hari Akhir insya Allah
Semoga jaulah ini menambahkan iman dalam dada ini, kerana Taqwa itu di sini, di dalam dada ini..moga Allah redha dengan perjalanan ini, ameen ameen:')
Untouched new zealand
Alhamdulillah, tsumma alhamdulillah
This.time..untuk pertama dan selamanya, segala puji dan syukur milik yang maha pengasih dan Maha Penyayang out of all
Kali ke dua di bandar ratu aka queenstown, but both give a different feeling. If in 2009, I was here with a group of friends. Nothing to worry about, as i was only the participant. I paid some amount of money, and enjoying myself, help with some cooking, taking photos freely, and menambahkan suasana dalam van jek, (did I make a lot of noise back then heee) kind of with nothing to worry about.
But.this time, I am incharging of the accomodation, transport, activity, and all.sorts of PIC you can think of:') try to put everything accordingly and not to have a tiresome journey..I wish for a relax and enjoyable one..ameen ameen..hmm
actually, tak suka bila rasa cam PIC, it keeps you worrying 24/7. .and on top of that, I don't like to feels this way, the so called person in charge..why? hmm because I believe, LOVE should come first in everything you do, because that is the key to reach IKHLAS..yang Allah gambarkan seperti susu murni yang berada di tengah2 darah dan najis, tapi tidak mempengaruhi rasanya, ia masih susu yang kita rasa hari ini..segar dan pure..wow just imagine the standard Allah has put! and only with ikhlas (sincerity), Allah akan terima apa yang kita lakukan, which will benefit you in the HEreAfter, without it, your deeds will not be accounted, and will only be debu-debu yang berterbangan (wai'yazubillah) =|
di situlah mujahadahnya..sukar, but the word describe itself, ryte..but today, standing in front of His Creation, and seeing the person i love, smiling happily, keep on mesmerizing at everything they see and lovely hugging each other, i am satisfied, MORE THAN SATISFIED, alhamdulillah..and for all that i thank you Allah
@ Lake Tekapo, untouch world,it is only me and alam yang tunduk bertasbih,,siapa pun akan terpesona dengan ciptaan Yang Maha Agung ini, jika ciptaanNYA saja sudah secantik ini, apatah lagi Penciptanya, dan bayangkan saja kekuasaaan yang dimilikiNYA
The Feeling is UNDESCRIBABLE
p/s: not to forget, to my dearest friend, cik nursyafiqah muhammad yang sama2 memikirkan my journey ni, being my PA for the past few weeks ni, Jazakillah Khair :) May Allah Bless You dan memudahkan segala urusan kebaikan saudari pula:)
MaafkN diriku yang tak sempurna
Maafkan diriku yang tidak sempurna
Bukanniatku melebihkAn dia dari dirimu
jika itulah yang kau lihat
Nak jerit kuat2 rasanya dan clearkan dengannya yang aku tak lebihkn ssiapa dlm bkasih sAyang. Dua2pn aku sayang..sungguh!!:') jika dulu,menzahirkn kasih sayang tu sunggugh Maha Susah aku rasakan dan itulah mujahadah tahun ni (harapnyelah)
Tapi bila dah mencuba ni, ada pulak yang rasa terlebih dan terkurang walaupun aku rasa aku dah buat sebaik mungkin..niat aku adalah untuk memberi dan terus memberi..moga hanya Allah yang menilai segala jerit perihnya
perihal menyayangi dan disayangi, deep inside aku yakin, perihal ini hanya berlaku kerana adanya kasih sayang antara kita (biarlah orang nak cakap masuk bakul angkat sendiri pun kan) tapi, tak mungkin untuk kita rasa jelous, sekiranya kita tak menyayangi seseorang, kan? jadi alhamdulillah, terima kasih ya Allah atas ujian yang kurniakan ini, atas rasa sayang, dan ukhwah ini, KAU kurniakan ujian, untuk pastikan aku sucikan kembali niat ukhwah tersebut (insya Allah)
tapi sahabat, sungguh aku sayangi dirimu, mungkin silap diri kerana tak pandai menzahirkannya..setelah apa yang kau lakukan, aku masih begini, tidak pandai menghargai apa yang telah kau lakukan...maka sekali lagi maaf, dan maaf..segala kesukaan ku, dia dahulukan, baik dari segi masakan mahupun cara ku sendiri..jika aku tak suka pedas, maka yang tak pedaslah yang dia akan masak, bila adikku demam, maka dialah yang terlebih dahulu akan masakkan bubur kerna aku lemah part tu, dan sekali lagi, itulah tarbiyah Allah untukku yang tak pandai nak berkasih sayang ni..maaf sekali lagi atas segala kekurangan ku duhai sahabat..
sungguh sekali lagi aku sayang padamu, padaku kau seorang yang matang disebalik usia yang muda..jadi banyak perihal diriku yang tidak kuceritakan kepada orang lain, mudah sahaja aku buka kepadamu, bercerita denganmu amat mudah..kadang2 hal tu dah lama aku rahsiakan, atau ku pendam jauh di sudut hati dari orang lain, terutamanya perihal keluarga yang sangat dear to my heart, tapi berada disampingmu, semuanya mudah aku ceritakan, meluncur laju jek setiap kata2..kerana kau sahabatku yang istimewa, kerana itu jualah segalanya aku mudah ceritakan:'( dan maaf sekali lagi atas kekurangan ku, kerana tidak pandai berkasih sayang, menunjukkan rasa 'care' sebagaimana yang kau telah ajarkan kepadaku, dan sekali lagi, disitulah khilafnya seorang insan bernama aku..maaf dan maaff
jauh dari sudut hati, aku pohon ampun..kerana semuanya diluar keterbatasan aku sebagai aku yang lemah..masih mencari jalan mencontohi Rasulallah dalam berkasih sayang, menebarkan seluas-luasnya hingga setiap sahabat merasa istimewa di sisinya, masih cuba untuk belajar memaknai ukhwah yang dikatakan mudah dibibir Lillahi Taala, tapi untuk dimaknakan, astaghfirullah, susahnya..tapi aku akan bertatih, dan terus cuba melangkah..untuk belajar dari setiap tarbiyah yang Allah kurniakan di setiap detik yang berlalu dan di setiap hakikat kehidupan yang DIA telah rencanakan dengan cintaNYA:')
p/s: kerna setiap apa yang berlaku hari ini adalah persiapan untuk hari esok
:)
Rasulallah berukhwah
saya cukup kagum dengan insan yang mampu menebarkan kasih sayang dengan seluas2nya. Mengukir senyum dikala hati sendiri menangis sepi, dan melayan segala kerenah manusia disekeliling, di kala diri sendiri memili preferance tersendiri..Betapa besarnya pengorbanan hati, untuk menjaga sekeping hati seorang akhwat yang lain..
Tapi disebalik segala kepayahan itu, Allah ingin mengajar kita erti pengorbanan, kerana erti hidup pada memberi..kerana ganjaran Allah itu untuk mereka yang sabar, dan ukhwah itu berpaksikan takaful dan tafahum..jadi bagaimana sempurna ukhwah jika tafahum itu pun belum ada..
jika dia suka 'bunga', maka cubalah memberi bunga meski diri 'alergik' dengan bunga..jika dia sukakan perhatian, maka layanlah dia semampu mungkin meski diri tidak reti melayan..kerana disebalik segala dosa yang telah kita lakukan pun, Allah masih melayan kita..disebalik segala kerenah kita dengan Allah (naik turunnya iman kita), Allah masih merelakan kita meminjam bumi ini ntuk kita huni..mungkin kalau sabar Allah itu seperti kita, nescaya dah kurang sedetik kita dibiarkan hidup..tapi DIAlah Ar-Rahman, Ar-Rahim, yang belas kasih dan sayangNYA tak pernah berkurang, maka kita diberi peluang dan peluang untuk terus memperbaiki diri danberlaku baik..
Jadi bersabarlah kamu sebagaimana Allah bersabar denganmu
Berbuat baiklah, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu
kerana apa sangatlah salah orang disekeliling kita hingga kita ingin meletakkan hukuman
berbanding salah kita kepada Allah yang DIA masih beri kita nikmat hingga ke detik ini
~Alhamdulillah~
smile and move on!!:) May He grant us His Strength and Rahmah
cinta Nabi Ibrahim
Usrah itu...Ukhwah??
Manisnya ukhwah itu adalah apabila tidak bertemu terasa rindu yang amat..hingga kita panjatkan nama ukhti itu dalam bait-bait doa kita. Ya Benar! Dulu aku kurang mengerti, macam mana menyebut nama seorang sahabat dalam sepotong doa kita. Mendoakan kesejahteraan dia, dan dipermudahkan segala urusan kebaikan dia. Lama juga aku berfikir, menyelami erti kata Imam Ghazali
Ukhuwah itu bukan terletak pada pertemuan, bukan pula pada manisnya ucapan di bibir. Ukhuwah itu terletak pd ingatan seseorang terhadap saudaranya, di dalam doanya.
Alhamdulillah, Tsumma alhamdulillah. Tahun ini Allah beri keizinian, merasai manisnya sebuah ukhwah itu. Alhamdulillah tahun ini aku rasakan kehangatan ukhwah itu. Meski jauh dalam diri, aku masih tertanya-tanya, benarkah ini yang dimaksudkan dengan ukhwah. Bila rasa sayang membuak dalam diri, panjatkan doa pada Ilahi agar Allah menjaganya, kerana Dialah sebaik-baik penjaga. Mungkin ada benarnya kata Imam Ghazali itu, ukhwah itu terletak pada ingatan dalam doa, kerana kita sandarkan rasa sayang itu kembali kepada sang Pencipta. Yakin bahawa Dialah yang menjaga tali persahabatan kita, bukanlah pada mahalnya hadiah yang kita berikan mahupun indahnya saat yang kita pernah lalui bersama. Wallahua'lamJadi sejauh mana usrah yang kita bawa atau usrah yang kita berada di dalamnya mampu menyemaikan perasaan itu? Adakah usrah kita hanyalah sebahagian dari urusan mingguan kita, bertemu dan mulakan dengan bacaan fatihah, then teruskan dengan pengisian..Jika begitu sahaja usrahnya, bagaimana mungkin manisnya ukhwah itu dapat dirasai? Kerana usrah itu kan maksudnya keluarga, dan keluarga bukanlah sekadar bertemu sekali seminggu dan berbincang tentang hal-hal yang formal semata. Tapi ianya lebih lagi dari tiu. Kerna element usrah itu memerluakan element ziarah, agar hubungan yang terbina lebih utuh lagi. Kerna itulah adanya MABIT, agar kita tinggal dan bermalam bersama, kerana hanya bila kita tinggal bersama barulah kita mengetahui selok belok atau ciri seorang mad'u itu dengan lebih mendalam lagi..Then barulah wajar kita katakan usrah itu dapat memberikan rasa rindu itu..
Tapi iyeke macam tu??Hmm mari fikir sikit lagik..jika kita ertikan sedemikian, maksudnya kita katakan erti pertemuan itu terletak pada "kuantiti" berapa lama masa yang kita spend bersama..Hmm, tapi rata riti org mengatakan, sebuah pertemuan itu bukanlah terletak pada berapa lama kita bertemu, tapi lebih kepada memberi erti kepada sebuah pertemuan. Ya! Erti, itulah perkataan yang lebih tepat. How it means to You. The Quality time is more important or maybe crucial in this sense. *telan air liur sendiri, sebab t ak tahu brapa banyak yang telah saya perbuat untuk tempoh yang Allah telah pinjamkan ini*
p/s: Kerana usrah itu bukan lah berakhir disini, bukan berakhir dengan kembalinya kita kembali ke bumi asal kita..kerna bagaimana mungkin sebuah keluarga hanya boleh terpisah dengan faktor jarak sedangkan orang tua2 dah berpesan yang air dicincang tak akan putus
All Black Fever
tapi begitulah bila kita minat akan sesuatu kan..semua pun rela kita gadaikan, even tiket final rugby mencecah NZD1000, and if convert mungkin menghampiri nilai RM2500, (boleh buat downpayment kereta dengan seronoknya kott), tapi untuk perlawanan 90 minit tu orang rela melabur sedemikian rupa (fuuh kesat peluh kat dahi)..
Tapi bagi saya, memang tak boleh nak salah kan mereka, sebab itu yang mereka rasakan penting, dan hal itulah yang menjadi matlamat hidup mereka..Jadi apa salahnya mengejar matlamat hidup sendiri bukan? Yang salahnya is, if kita dah tahu tentang matlamat kita, tapi masih pura-pura taktahu..Itu LAGII dan MEMANG masalah besar..
Sudah diberitahu akan hakikat diri yang telah dipilih Allah sebagai khalifah dan menjalankan hidup beribadah semata-mata kerana NYA..tapi silapnya kita adalah apabila memandang kata "Abid" itu dari konteks "worship" only, which that is why kita rasa kita dah cukup ISLAM apabila kita dah solat, puasa dan bertudung. Tapi hakikatnya erti ibadah itu lebih besar lagi, ia bukan sekadar "Worshipping 5 times daily" but also live as HIS SERVANT..and being a SERVANT does not limit to our five minutes prayer ONLY, but also include all our daily routine on every breath taken..Subhanallah besarnya tugas kita sebenarnya..
Dan jika sekiranya, kita telah mengakui hakikat penciptaan ini, tapi masih bersikap membuta tuli, dan masih lagi merasakan hal-hal macam Rugby WC ni best, hmm hati tertanya2, adakah benar2 kita sudah memahami tujuan penciptaan kita? Jika kita masih melekat dengan 16 episod cerita korea dan masih rela bersengkang mata sebab syiok sangat cerita tu, sekali lagi kita perlu tanya, adakah betul aku faham dengan tanggungjawab itu? dan jika kita masih lagi melekat dengan so called 'boyfriend' kita, adakah benar2 kita telah cuba meletakkan hati kita dan menanmkan cinta kita kepada Pencipta Yang Satu? Jika kita masih lagi mampu berkompromi dengan hal2 sedemikian, mungkin kita boleh tadabbur ayat ini..
Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian dia melepaskan diri daripada ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh syaithan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
QS. al-A’raf (7) : 175
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derjat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
QS. al-A’raf (7) : 176
Astaghfirullah. Jika hati kita masih tidak berdetik dengan hal2 sedemiki, samalah kita dengan Anjing yang mejulurkan lidahnya.
the power of Istighfar
bila hati terasa hitam, tidak tersentuh dengan ayat2 cinta dariNYA
dan bila hati rasa serba tak kena, buku dibaca tak difahami, lagu didengar tidak menenangkan, dan dahi mula berkerut tanpa dipinta
maka beristighfarlah
hadapkanlah wajah mu menuju Yang Maha Pencipta
Yang Maha Mengetahui segala rahsia di dalam dada,
moga dengan istighfar itu, Allah bukakan pintu hati kita
diberikan jalan keluar dan diberikan ketenangan hati
kerana Dialah yang memiliki sekeping hati yang sedang dalam kesepian itu
[71:10-12]
Bulatan Gembiraku:)
padahal jika diukur secara fisik, tidaklah banyak tenaga yang dikeluarkan. tapi hakikat bila menyampaikan meman mengerahkan segala tenaga dalam diri, tambhan pula selepas ditampar dan ditampar oleh ayat2 Allah.
Semalam saya bawakan surah An-Naba'..mungkin inilah kai pertama saya bawakan terjemahan surah dalam halaqah kecil saya..astaghfirullah al-azim..berat sungguh rasanya..bagai dihempap-hempap..lidah terbelit2 dalam menyampaikan, kerana tahu beratnya isi surah dan ceteknya ilmu dalam diri..tapi refresh balik niat kita, bukanlah kita ingin menyampaikan ilmu itu sebenarnya, sebab secara hakikatnya memang kita tandus dengan ilmu mengenai ayat2 Allah, tapi sekadar ingin berkongsi rasa dan refleksi terhadap ayat2 Allah ini, sebab sesungguhnya ayat-ayat Allah itu adalah peringatan buat kita, buat menghidupkan hati yang gersang dan kering apabila ditinggalkan dalam beberapa tempoh
(QS. 7:179)
moga terus istiqamah!!
What matters you will be important matters to you. So think! Is it the food, clothing, dissertation? Or your ummah?
What matters you will be important matters to you. So think! Is it the food, clothing, dissertation? Or your ummah?Tersentap jugak dengar statement ni hari tuh? tambah-tambah pulak di saat bz dengan dissertation, urusan akademik, sampai ada yang tegur, 'lama x nampak akak2 ni', hakikatnya bila dengar kenyataan macam tu dari adik2, rasa sangatlah teruk!!sebab mereka boleh perasan ke'bz'ian kita, yang saya rasa sepatutnya disembunyikan dalam diri, jauh dalam2, sebab kita hidup untuk memberi, bukan centered aroun our own world, our own busyness, *dush dush tampar diri sendiri, ekh ekh tapi xboleh menzalimi diri sendiri, istighfar-istighfar**back to that statement, apa yang menjadi priority kita, itulahyang sentiasa kita fikirkan, jika dissertation itu priority kita, maka sambil mandi dan makan pun, dissertation lah dalam kepalakita, fikir dan fikir tentang idea yang baru
tapi jika islam, dakwah dan tarbiyah adalah priority kita, maka hal2 itulah yang akan sentiasa on top of our head, dan urusan2 akademik itu terjatuh ke tempat yang bukan pertama, tapi bukan yang keduan juga, mungkin bukan priority yang sampai tahap bukak hingga tutup mata kita fikir tentang hal itu..
so what is you priority in life?
is it your degree that will give you a better life in the future?
is it people around who supported you all this while?
or is it your material that give you self satisfaction?
you know yourself better than I do,
not to mention that everything I mention above cannot be part of your pr iority in life, but when it is EVERYTHING to you, then it is false!!
put Allah first, end everything will fall into their place,
your degree will be part of your ticket to 'tarik' orang
your people around will your friends whom you will give advice and together improve to be a better person,
and your material will be your modal untuk menuju cintaNYA
it is like a domino effect,
so first and for most, define your priority,
kerna orang mukmin itu melihat dunia dari dimensi akhirat,like a sister of mine mentioned, ask ur self, "WHAT'S NEXT??"
Menilai dan Dinilai
I never mereflect diri sbg org yg judgmental, or simply buat assumption about people
sbb saya sendiri mmg tidak pandai menilai, dan disitulah kelemahan saya sebagai seorang Daie',
seorang Daie' itu perlu pandai membuat penilaian, bijak dalam menilai mad'unya dan sentiasa bersifat proaktif dalm memikirkan alternative untuk meningkatkan lagi daya mad'u kita,
memikirkan titik yang masih kita boleh baiki, dari masa ke semasa
dan sungguh, di situlah titik kelemahan saya
sebab saya akan menerima orang seadanya, cuba menerima segala baik buruk orang, kerana yakin saya juga manusia yang tidak sempurna, astaghfirullah~
tapi bila difikir-fikirkan, hakikatnya, kita tidak akan mengenali diri kita sendiri selagi kita tidak merelakan diri untuk di judge,
dan disitulah salah satu titik utama dalam tarbiyah,
kerana kita yakin dengan penilaian murabbi kita yang cuba mengenali diri kita, mengetahui sejarah tarbuyah kita dan yang bersangkut paut dengannya
kerana kita yakin murabbi kita, cuba memikirkan jalan yang terbaik untuk memperbaiki diri kita, memperbaiki tarbiyah kita, dan meningkatkan lagi potensi kita,
melapangkan hati untuk dijudge juga satu perkara lagi,
mungkin disinilah terletaknya nilai sensitiviti kita sesama akhwat, dalam menjaga hati sesama mad'u dan sesama kita sendiri, dan biarlah hal itu menjadi sir (rahsia), terutamanya bagi mereka yang menilai, kerana kita tahu nilai sekeping hati yang perlu dijaga itu
dan yang paling utama adalah mentajdid niat, kenapa kita melakukan penilaian iti?
bukan suka-suka, tapi kerana kita ingin membaiki diri kita dan mad'u kita, dalam rangka kita untuk mendekatkan lagi diri kita kepada Allah yang Satu, tumpuan kecintaan kita, Insya Allah
Ana masih cuba dalam hal itu, mmg benar kita kena bersifat menerima, tapi pada masa yang sama kita kena bersifat kritikal,
memang tarbiyah seseorang itu terletak di tangan Allah, dan baik buruk seseorang itu telah tertulis di Luh Mahfuz, tapi sekali lagi, islam itu hanya akan tertegak dengan adanya insan2 yang bekerja untuk Islam, memerah keringatnya untuk dakwah, dan memikirkan kelangsungan dakwah dan tarbiyah ini, sebagaimana dalam surah Al-Kauthar, sejak di zaman Mekah lagi Rasulallah dah mula memikirka kelangsungan dakwah dan tarbiyah, apabila anak2 lelakinya wafat, dan sungguh bagindalah sebaik2 suri teladan, (aaaaaaaaa hati berdebar tika menulis)
menyeru antunna dan diri sendiri yang terutamanya menyahut seruan bekerja untuk Islam itu, berfikir untuk islam, teringat satu kata-kata, "daie itu bila, segala yang terjadi dalam hidupnya adalah untuk dakwah, tidurnya untuk dakwah, derap langkahnya untuk dakwah, dan segala yang difikirkan tak lain adalah dakwah"
Masya Allah hebatnya seseorang yang boleh sampai ketahap itu, dan ana masih cuba merangkak dalam jalan ini, Insya Allah akan cuba untuk terus menapak lagi, bertatih sedikit demi sedikit, mohon doa antunna semua:)
memang bukan Allah memerlukan kita dalam menegakkan risalah ini, tapi hakikatnya kita yang memerlukan kerja dakwah ini, bukti sayang dan cinta kita kepada Allah
kerana tiada lain yan kita harapkan dari cintaNYA, dan diberi izin untuk bertemu denganNYA
wallahua'lam
Tanya Sama Pokok
Tanya sama pokok, apa sebab goyang,
jawab anin yang goncang,
terbang burung terbang
patah sayap diduga
seandainya rebah KAU masih ada
seorang aku yang menulis ini, mungkin sama dengan kamu yang sedang membaca,
hakikatnya the way we potray the lyric, or understand the lyric would depend on our current situation, our current mood, and etc
di saat diri sibuk bekerja, diri sangat tersentuh dengan kalimat, "seandainya rebah KAU masih ada'
kerna yakin, walau di mana kita, jatuh bangun mahupun tergolek, Allah pasti ada di sisi,
tapi apabila diri dirundung masalah, yang tidak tahu dari mana puncanya,
bahagian atas lirik itu lebih terkesan di hati,
tersentuh hati bagai luruh, dan kenalah tanya si pokok kenapa bergoyang
kerana tiada perkara yang akan berlaku secara tiba-tiba,
semuanya pasti punya alasan, pasti punya sebab yang tersendiri, biarpun orang kata perempuan adalah satu creature yang pelik dan aneh dan predictable, tapi sunnatullah nya, sesuatu yang berlaku pasti punya sebab yang tersendiri,
tapi bila sebab itu tak dapat diketemui, hati bingung sendiri, minda berpusing ditempat yang sama, dan akhirnya, jadilah diri yang keliru,
tak mudah namun tak susah, terserah pada pilihan
benar sekali lagi, kita yang memilih untuk menilai sesuatu, baik buruknya, dan hakikatnya kita memang kena sentiasa dan sentiasa bersangka baik, biarlah dimana jua kita berada, sebagai pokok yang beroyang mahupun angin yang menggoyangkan, tapi the core business is kita yang kena terlebih-lebih dahulu melapangkan dada dan bersifat memaafkan, dan jika wujud kemarahan dalam diri itu, wajarlah di tahan dulu
bukankan kita semua ingin mendapat gelaran insan yang MUTTAQIN,
dan itulah sifat2 yang Allah telah gariskan [3:133-136]
kerana kita ingin meletak nama dalam syurga yang luasnya seluas langit dan bumi
dan sungguh, ianya memerlukan jihad yang besar, menolak segala rasa ketepi kerana semata-mata mencari redha Allah yang satu itu, insya Allah
moga dipermudahkan segala urusan insya Allah
TickTock
tapi lambat atau cepat, ia akan tiba juga..
tangguhkan atau bertindak terus, dateline itu akan sampai juga
berjaga malam ataupun kepenatan terus-terusan bekerja
masih, dateline nya tetap sama
tapi lumrahnya
dalam hati pasti kerisauan itu tiba
dalam helaan nafas itu akan ada terselit keluhannya
dan graf hamasah itu bukan sentiasa di atas,
ada naik dan turunnya
fuuh fuuh fuuh
tapi duhai diri,
Masa itu milikNYA Yang Agung
Hati di dalam dada pun milik Allah juga
ketenangan itu dari DIA,
keyakinan itu pun dari DIA,
jadi usah ragu, usah mengeluh dan usah bertangguh lagi
~dalam diam aku berdoa~
Honk
On a fine day, we went on a trip to the southern part of the north island. Sort of winter gathering among sisters. And on that particular event, I was the driver and at the same time one of the person who take charge of the activity. Hence as one part of the job scope, we have to go and have a look at the place we planned to go tomorrow. Yup we had our planned ready, but it just to make sure that the place chosen is OK and suitable for the activity to be carried out tomorrow. So after 8 hours journey and unpack our stuff at the accommodation, I continued driving approximately for another 2 hours. Well I think I am OK. And seriously I am OK. I did not feel tired and far from sleepy. But my body don't actually agree with what I think. On my way back to the accommodation, everyone was tired and decided not to say anything. Some had fall asleep and some just sit and look out without actually focusing on the object. Well that make sense. Especially when the clock showed it is time for maghrib prayer. the view was subhanallah fantastic, and the night cloud was like a temptation to this so not called sleepy eyes. "I am OK, I am OK". Keep telling myself that over and over again. BUT suddenly, someone slapped me from behind and shout my name loudly, "Nurul!!" and when I opened my eyes, the van I drove is no longer on the right track. I was driving on the opposite direction. Astaghfirullah Astaghfirullah. Adrenaline rush. Hear beats were super-duper fast. and suddenly breathlessness. and my eyes were widely open as if it never want to close again. Astaghfirullah Astaghfirullah. Alhamdulillah. Alhamdulillah. over and over again.
Sometimes you can say that you are okay, denying message send by your body.
but at one point of time, your body will take the action and when that times come, your mind just have to bear with it.
That is why, everything have their own right that we have to give..
even in Islam, Rasulallah forbid us from doing Qiyamullail through out the night. Instead sleep first and then wake up and do ur solah
He even forbid us from fasting directly, non-stop for few days or maybe a month (except Ramadhan)
instead he prefer us to fast the way our prophet Daud a.s fast. Fast on one day, and on the next day you dont fast and the next daycontinue your fast..if you could not do that, choose 3 days in a month to do your sunnah fasting.
Where else you can find another religion who can give you this offer? To serve your God, you must as well serve and give others their right, including your own body, subhannallah:)
Jannah
Well for now, just wanna share something that came across my mind last Sunday, quite late though, but still I wanna put it here~
It has been 2 weeks since my housemate when back to Malaysia for her Aidilfitri celebration, and now she is on her way back to Auckland for another half of the semester. Well, since I myself love to see neat surrounding the moment I step in the house, so I guess she would feel the same. Well it's the golden rule ryte, we treat others like how we want to be treated. So I just arrange things nicely (not that nice but maybe accordingly, just so your eyes tak rasa menyemak bila tengok hehe). We sweep the floors, throw away the rubbing. Well that sorts of things. Just to please her, to make her feel happy=)
Then I suddenly a thought about Jannah (paradise) came. Allah The Most Merciful The Most Gracious has prepared the super cool jannah for His servant even before the first human, Adam was created. Just imagine, when you read Quran, all sorts of descriptions about Jannah is there
Just imagine, if we prepare our house for our guest, we'll make sure that it looks super OK, so that he will be pleased
And He prepared His Best House to His servant. Something that has never been heard about, never been see; but He gave you some 'clue' of it looks like
[Surah al-Rad, 13: 23]
“Be foremost (in seeking) forgiveness from your Lord. And a garden of bliss, the width of the heavens and the earth prepared for those who believe in Allah and His messengers - that is the grace of Allah which He bestows on whom He pleases, and Allah is the Lord of abounding grace.”
[Al Hadid, 57:21]
“(Here is)A parable of the Garden which the righteous are promised. In it are rivers of water, incorruptible; rivers of milk of which the taste never changes; rivers of wine, delicious to those who drink; and rivers of honey, pure and clear. In it there are for them all kinds of fruits and forgiveness from their Lord. Can those in such bliss be compared to such as shall dwell forever in the Fire? Those whom shall be given boiling water to drink, it will be so hot that it cuts up their bowels to pieces.” [Surah Muhammad, 47:15]
“Their thirst will be slaked with pure wine, sealed. The seal will be of musk. For This, let the competitors compete. With it (will be given) a mixture of Tasneem, (highest spring in Paradise), a spring from which those nearest to Allah drink.” [Surah al-Mutaffifeen, 83: 25-28]
And if we prepare something for an important guest, then we'll make sure that all the foods, and other stuff is even better than Super OK standard.
Then imagine, if I cleaned the house maybe few hours before my flatmate arrive, then Allah has created the Heaven and the Earth BEFORE human has ever created, not to count how long it takes before the first human was selected to see it.
So just imagine how big, and how GREAT His love to His servant?
How Merciful He is, to give us the description so that we are motivated to be GOOD and come back to Him, because only the RIGHT one will have the chance to be in His Jannah.
AND surely, to have, to feel and to be selected to see all these is NOT EASY.
Just like what SSP's band used to say, "No Guts, No Glory"
and same concept apply
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang padamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, “Kapankah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS. Al-Baqarah:214)
Doa Yang Terlupakan
"Ya Allah masukkanlah aku dalam kumpulan orang yang sedikit."
Terkedu juga Saidina Umar dengan doa yang agak ganjil itu.
Biasanya manusia suka kepada kumpulan yang ramai. Malah, kita sendiri mahu mempunyai ramai kawan. Jika pengikut ramai, lagi kukuh dan gah kita.
Tetapi lain pula halnya dengan lelaki terbabit.
Apabila ditanya, rupanya lelaki itu menjelaskan begini:
"Tidakkah tuan baca dalam al-Quran. Allah menjelaskan ayat yang bermaksud:...sedikit sahaja di kalangan hamba-Ku yang bersyukur..."[34:13, 7:10]
Rupanya, dia berdoa supaya menjadi golongan orang yang bersyukur.
Daripada ayat itu, memanglah Allah memberitahu kita sangat sedikit orang yang tahu
berterima kasih dan bersyukur.
Tersenyum Saidina Umar.
Bersyukur ke hadrat ilahi atas nikmat tarbiyah yg aku nikmati hari ini.kalau aku lukis kembali graf tarbiyah aku.pasti aku yg malu sendiri.lambat pelahan dan statik.tapi sungguh rahmat Allah itu melangit luas.DIA beri aku peluang demi peluang.jika di tahun pertama tarbiyah aku masih bermain tarik tali.pg usrah tapi hati kering.mungkin kerana buat aku pergi SALAH..membenarkn kata2 itu..lemahnya langkah kerana salah langkah bermula..*sigh* mengeluh sendiri
Tapi sungguh Allah sabar denganku..dan DIA beri peluang skali lagi..dan kali ini melalui cara yang berbeza..sungguh DIA MAHA TAHU bila dan pada detik mAna kita bersedia untuk membawa risalah ini..dan bagaimana cara untuk buat kita benar2 memahami Islam itu sendiri..alhamdulillah dan alhamdulillah..
Bila mana kita mendapat tarbiyah dari Allah syukurilah dan pegang ia erat2..sebab kita tahu sampau bila nafas kita ini akan dipinjamkan..sampai bila rasa itu akan dikurniakn..
Betapa baikNYA Allah untuk memilih kita dissebalik segala kekurangan kita..setelah segala dosa yg telah kita perbuat..TAPI Dia masih memilih kita! dan bukan orang lain.kita dan kita.setelah Dia memilih siapa kita untuk menolak?SOMBONGlah kita jika telah dipilih utk menerima hadiah tp memilih utk menolak..
Hargailah.rasailah.manisnya sebuah tarbiyah itu
Hows my 4th Raya?
I dont want to talk about it
And i just wish the moment come without having me to realise it
Well that is what i did for the past 3 or 4 years..
But people change ryte??:)
And this year alhamdulillah i dont really have that thought in my mind
the moment suddenly pass, And suddenly 1st Syawal is now -thats all-
Alhamdulillah I guezz when u r bz working on smthg, small thing will just disappear or you just dont realize that it is there
When u r bz maximising ur ramadhan, then u'll feel sad leaving this holly month because no one ever know whether you'll still be able to celebrate another ramadhan next year? and if you leave this holy month without HIS forgiveness, then it is the biggest regret *waiyazubillah*
and 'homesickness' will just disappear or maybe left as a minor things now (well it comes by process actually hehe after a while you'll adapt to this atmosphere)
But still i am just like the other daughter, the other sister
Who miss my lovely parent, my wonderful sisters and not my one and only brother
From the bottom of my heart
I wish selamat hari raya and may Allah accept our deeds and goodness throughout ramadhan and may HIM grant us with HIS blessings and forgiveness
Hugs and kisses from Auckland
salam alaik diri ini dan buat yang membaca
sungguh di pagi hari ni, banyak yg buat aku berfikir
menjadi orang yang berkata-kata memang sukar sebab setiap yg dikata akan dipersoalkan. kalau kita buat suatu keburukan, atau satu jhiliyah kerana kita tak tahu, insya Allah DIA Yang Maha Pengasih akan mengampunkan, tapi kalau kita buat sesuatu yg kita dah tahu, percayalah HISAB itu pasti.apatah lagi orang yang berkata itu.surah As-Saff, 61 benar-benar menggoncang hati ku
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu memperkatakan apa yang kamu tidak melakukannya!
Amat besar kebenciannya di sisi Allah - kamu memperkatakan sesuatu yang kamu tidak melakukannya. " [61:1-3]
Pernah terfikir untuk melarikan diri? Aaaaaaa!! sungguh tindakan itu lebih buruk lagi
Hmm hakikatnya, apabila kita menyampaikan, ianya menjadi satu motivasi untuk kita buat lebih lagi..bukanlah menjadi sebab kita mundur ke belakan..kerana kita tahu apabila kita berkata, kita wajib buat, jika tidak hal itu amatlah dibenci ALLAH..
pernah tak terlintas, agh aku dah tercakap, kenalah buat??
HA! beruntunglah diri kerana telah berkata, paling kurang pun anda telah menyampaikan risalah ini, biarlah sedikit pun, tapi mudah2an menjadi hujah dihadapan Allah
Kalau difikirkan Rasulallah pun, baginda tidak menduga untuk mendapat risalah ini..bertahun-tahun baginda berkhalwat di Gua Hira' hinggalah ke detik Jibril hadir membawa risalah agung ini. Rasulallah seorang ummi (yang tidak tahu membaca) dipaksa untuk menyebut sesuatu yang tidak pernah baginda tahu.Meskipun Rasulallah tidak tahu, Jibril memeluk baginda dengan erat sehingga baginda fikir baginda akan mati, hinggalah kali ketiga baginda terpaksa menyebut IQRA (hingga ayat 5) kerana baginda takut jika baginda tidak menurut apa yang Jibril mahukan, nescaya Baginda akan dipeluk dengan sangat kuat lagi. Baginda pun membaca ayat itu hingga habis dan apabila baginda bangun dan merasa hatinya telah ditulis satu tulisan. [rujukan HR at-Tabari]
Bahkan baginda bermula dengan paksaan. kerana Allah ingin melihat usaha kita. Allah pasti bisa menulis ayat2 itu dihati baginda tanpa perlu menghantar Jibril sebagai pengantaranya, tapi Allah itu Maha Kaya. DIA mahu kita berusaha, dan bermujahadah dahulu sebelum menghantar hasilnya. Kerana hasilnya, takdirnya telah sedia tertulis, dan DIA mahu ganjarkan kita dengan pahala melalui usaha kita.
Jadi jangan takut untuk berkata dan menyampaikan kerana hakikatnya segalanya bermula dengan paksaan. dan lama kelamaan inysa Allah perbaharui lagi niat kita dan insya Allah kita akan temui ikhlas Lillahi Ta'ala tersebut.
Wallahua'lam
Pilihan Allah itu yang terbaik
Atsar (riwayat) shahabat di atas menggambarkan tingginya pemahaman Islam para shahabatradhiyallahu ‘anhum dan keutamaan mereka dalam semua segi kebaikan dalam agama[3].
Dalam atsar ini shahabat Abu Dzar radhiyallahu ‘anhumenjelaskan bahwa kondisi susah (miskin dan sakit) lebih baik bagi seorang hamba daripada kondisi senang (kaya dan sehat), karena biasanya seorang hamba lebih mudah bersabar menghadapi kesusahan daripada bersabar untk tidak melanggar perintah Allah Ta’ala dalam keadaan senang dan lapang, sebagaimana yang diisyaratkan dalam sabda Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam, "Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku takutkan (akan merusak agama) kalian, akan tetapi yang aku takutkan bagi kalian adalah jika (perhiasan) dunia dibentangkan (dijadikan berlimpah) bagi kalian sebagaimana (perhiasan) dunia dibentangkan bagi umat (terdahulu) sebelum kalian, maka kalian pun berambisi dan berlomba-lomba mengejar dunia sebagaimana mereka berambisi dan berlomba-lomba mengejarnya, sehingga (akibatnya) dunia itu membinasakan kalian sebagaimana dunia membinasakan mereka"[4].
Akan tetapi, dalam atsar ini, cucu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, al-Hasan bin 'Aliradhiyallahu ‘anhu mengomentari ucapan Abu Dzar di atas dengan pemahaman agama yang lebih tinggi dan merupakan konsekwensi suatu kedudukan yang sangat agung dalam Islam, yaitu ridha kepada Allah Ta’ala sebagai Rabb (Pencipta, Pengatur, Pelindung dan Penguasa bagi alam semesta), yang berarti ridha kepada segala perintah dan larangan-Nya, kepada ketentuan takdir dan pilihan-Nya, serta kepada apa yang diberikan dan yang tidak diberikan-Nya[5].
Sikap ini merupakan ciri utama orang yang akan meraih kemanisan dan kesempurnaan iman, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, "Akan merasakan kelezatan/kemanisan iman, orang yang ridha dengan Allah I sebagai Rabb-nya dan islam sebagai agamanya serta (Nabi) Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai rasulnya"[6].
Beberapa pelajaran berharga yang dapat kita petik dari kisah di atas:
- Bersandar dan bersarah diri kepada Allah Ta’ala adalah sebaik-baik usaha untuk mendapatkan kebaikan dan kecukupan dari-Nya[7]. Allah berfirman:
- Ridha dengan segala ketentuan dan pilihan Allah Ta’ala bagi hamba-Nya adalah termasuk bersangka baik kepada-Nya dan ini merupakan sebab utama Allah Ta’ala akan selalu melimpahkan kebaikan dan keutmaan bagi hamba-Nya. Dalam sebuah hadits qudsi Allah Ta’alaberfirman (yang artinya), "Aku (akan memperlakukan hamba-Ku) sesuai dengan persangkaannya kepadaku"[8].
Makna hadits ini: Allah akan memperlakukan seorang hamba sesuai dengan persangkaan hamba tersebut kepada-Nya, dan Dia akan berbuat pada hamba-Nya sesuai dengan harapan baik atau buruk dari hamba tersebut, maka hendaknya hamba tersebut selalu menjadikan baik persangkaan dan harapannya kepada Allah Ta’ala[9].
- Takdir yang Allah Ta’ala tetapkan bagi hamba-Nya, baik berupa kemiskinan atau kekayaan, sehat atau sakit, kegagalan dalam usaha atau keberhasilan dan lain sebagainya, wajib diyakini bahwa itu semua adalah yang terbaik bagi hamba tersebut, karena Allah Ta’ala maha mengetahui bahwa di antara hamba-Nya ada yang akan semakin baik agamanya jika dia diberikan kemiskinan, sementara yang lain semakin baik dengan kekayaan, dan demikian seterusnya[10].
- Imam Ibnu Muflih al-Maqdisi berkata,”Dunia (harta) tidaklah dilarang (dicela) pada zatnya, tapi karena (dikhawatirkan) harta itu menghalangi (manusia) untuk mencapai (ridha) Allah Ta’ala, sebagaimana kemiskinan tidaklah dituntut (dipuji) pada zatnya, tapi karena kemiskinan itu (umumnya) tidak menghalangi dan menyibukkan (manusia) dari (beribadah kepada) Allah. Berapa banyak orang kaya yang kekayaannya tidak menyibukkannya dari (beribadah kepada) Allah Ta’ala, seperti Nabi Sulaiman ‘alaihis salam, demikian pula (sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) ‘Utsman (bin ‘Affan) dan ‘Abdur Rahman bin ‘Auf . Dan berapa banyak orang miskin yang kemiskinannya (justru) melalaikannya dari beribadah kepada Allah dan memalingkannya dari kecintaan serta kedekatan kepada-Nya…”[11].
- Orang yang paling mulia di sisi Allah Ta’ala adalah orang yang mampu memanfaatkan keadaan yang Allah Ta’ala pilihkan baginya untuk meraih takwa dan kedekatan di sisi-Nya, maka jika diberi kekayaan dia bersyukur dan jika diberi kemiskinan dia bersabar. Allah Ta’ala berfirman,
Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Alangkah mengagumkan keadaan seorang mukmin, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya"[12].
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, MA
Artikel www.muslim.or.id
[1] Dalam kitab "Siyaru a'laamin nubalaa'" (3/262).
[2] Dalam kitab "al-Bidaayah wan nihaayah" (8/39).
[3] Lihat keterangan imam Ibnul Qayyim dalam kitab "al-Fawa-id" (hal. 141).
[4] HSR al-Bukhari (no. 2988) dan Muslim (no. 2961).
[5] Lihat kitab "Fiqul asma-il husna" (hal. 81).
[6] HSR Muslim (no. 34).
[7] Lihat keterangan imam Ibnul Qayyim dalam kitab "badaa-i'ul fawa-id" (2/766).
[8] HSR al-Bukhari (no. 7066- cet. Daru Ibni Katsir) dan Muslim (no. 2675).
[9] Lihat kitab “Faidhul Qadiir” (2/312) dan “Tuhfatul ahwadzi” (7/53).
[10] Lihat keterangan syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab "’Uddatush shaabiriin" (hal. 149-150).
[11] Kitab "al-Aadaabusy syar’iyyah" (3/469).
[12] HSR Muslim (no. 2999).